Kabar Ngetren/Banjarnegara – Proyek pengaspalan jalan sepanjang 280 meter di Desa Dermasari, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, senilai 250 juta rupiah, menuai sorotan karena kurangnya partisipasi masyarakat dan ketidakjelasan terkait penggunaan dana. Minggu, 17/3
Warga setempat menyambut baik langkah pengaspalan tersebut, mengingat pentingnya jalan tersebut yang sering dilewati oleh dump truck bermuatan pasir. Namun, beberapa warga mengekspresikan kekecewaan karena tidak ada warga lokal yang terlibat dalam proyek tersebut.
Kades Dermasari, Sukirman, mengklarifikasi bahwa proyek pengaspalan menggunakan anggaran dari dana silpa desa sejumlah 250 juta rupiah, yang dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat setempat. Namun, ketidakjelasan terkait transparansi proyek muncul saat papan informasi proyek belum dipasang meskipun pekerjaan telah selesai.
Belakangan, Sukirman mengakui bahwa proyek tersebut dikerjakan oleh pihak dari Purbalingga, tanpa memberikan detail lebih lanjut tentang pihak kontraktor yang terlibat.
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kamisan, membenarkan bahwa dana desa sebesar 200 juta rupiah telah digunakan untuk proyek pengaspalan tersebut, dan keputusan tersebut telah melalui musyawarah desa (MUSDES). Meskipun dilakukan oleh pihak luar daerah, ia menegaskan bahwa hasil pekerjaan cukup baik.
Kontroversi ini memicu pertanyaan lebih lanjut tentang transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proyek pembangunan, serta perlunya evaluasi lebih lanjut terkait pemberdayaan lokal dalam pengembangan infrastruktur desa. eFHa.