Kabar Ngetren/Jakarta – Yusharto Huntoyungo, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, memberikan arahan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID). Yusharto menyoroti rendahnya hasil kreatif pada pengukuran IID tahun 2023, disebabkan oleh capaian produk inovasi yang masih rendah secara kuantitas. Rabu, 20/3.
Dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dengan tema “Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan untuk Mewujudkan Sulawesi Barat yang Malaqbi, Maju, dan Berkelanjutan”, Yusharto menekankan pentingnya hasil kreatif dan capaian inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik dan efisiensi anggaran.
Yusharto mendorong kerjasama antara Pemprov Sulbar, sektor publik, swasta, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kreativitas dan inovasi. Ia mengatakan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak dapat membantu daerah meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan inovasi yang menjadi solusi terbaik bagi permasalahan daerah.
Selain itu, Yusharto juga menekankan pentingnya Pemprov Sulbar memperhatikan tingkat kematangan inovasi yang dilaporkan kepada Kemendagri melalui BSKDN, dengan harapan semua indikator dalam pengukuran IID diperhatikan secara maksimal. Berdasarkan rekapitulasi kematangan inovasi daerah Sulbar tahun 2023, masih terdapat 6,00 persen indikator yang belum terisi atau tidak sesuai.
Yusharto juga mengungkapkan bahwa inovasi di Sulbar masih didominasi oleh bidang kesehatan dan pendidikan, dan ia berharap inovasi di bidang lain seperti industri dan pariwisata juga dapat diperkuat. Dengan demikian, upaya meningkatkan inovasi di Sulawesi Barat terus diarahkan untuk memperkuat berbagai sektor dan melibatkan seluruh masyarakat. eFHa