Kabar Ngetren/Jakarta – Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menyoroti pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), yang menuntut generasi muda untuk terus beradaptasi dan berkreasi. AI tidak hanya mengubah proses produksi, rantai pasok, bisnis, dan perdagangan, tetapi juga mengubah kebutuhan dan keterampilan dalam dunia kerja.
“Dalam era teknologi digital saat ini, dunia kerja bergantung pada teknologi kecerdasan. Generasi muda harus menguasai teknologi digital untuk bersaing di dunia kerja,” ujar Bamsoet usai menerima delegasi dari Asosiasi Big Data & AI (ABDI) dan Huawei Indonesia. Senin, 1/4.
Bamsoet menekankan bahwa konsekuensi dari progres teknologi AI adalah tuntutan bagi generasi muda untuk terus belajar dan beradaptasi. Meskipun AI tidak akan menggantikan keunggulan manusia, namun peran AI dalam memenuhi permintaan pasar atau konsumen tidak terhindarkan lagi.
“Ikuti transformasi dengan cepat. Jika tidak, generasi muda akan kesulitan memasuki dunia kerja di masa depan karena tuntutan akan kecerdasan buatan,” tambahnya.
Bamsoet juga mendorong kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan untuk memfasilitasi generasi muda dalam menguasai teknologi kecerdasan buatan, terutama menjelang bonus demografi Indonesia pada tahun 2045.
“Dalam pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi, memberikan ruang seluas-luasnya kepada generasi muda untuk bertransformasi adalah kunci. Ini memastikan bahwa generasi muda Indonesia siap menghadapi dinamika zaman dan perkembangan teknologi digital,” tutup Bamsoet. eFHa.