Kabar Ngetren/Boyolali – Setiap tahun, masyarakat Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, merayakan tradisi Gumbregan, sebuah ritual yang mencerminkan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT melalui air sebagai sumber kehidupan dan hasil bumi. Tradisi ini tidak hanya sekadar acara, melainkan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya dan warisan leluhur yang dijaga dengan penuh kebanggaan oleh penduduk setempat.
Rangkaian acara Gumbregan dimulai dengan kerja bakti membersihkan lingkungan dan diakhiri dengan doa bersama pada Sabtu (27/4). Babinsa Koramil 05/Ampel Kodim 0724/Boyolali, Serka Sodikin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar upacara adat, tetapi juga merupakan ekspresi dari rasa syukur dan penghargaan terhadap segala anugerah yang diberikan.
Desa Selodoko diakui sebagai salah satu desa yang masih memegang teguh dan melestarikan tradisi nenek moyang. Salah satu hal yang membedakan perayaan Sedekah Bumi di desa ini adalah adanya penyatuan antara aspek kebudayaan dan keagamaan dalam harmonisasi keislaman. Acara doa bersama menjadi momen yang menggambarkan kesatuan antara perayaan budaya dan spiritualitas.
Babinsa Serka Sodikin menegaskan dukungannya terhadap tradisi Sedekah Bumi ini sebagai bagian dari warisan kearifan lokal yang harus dilestarikan di era modern ini. Dia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada tokoh masyarakat dan sesepuh desa yang telah memimpin dalam melestarikan adat istiadat ini dan mengenalkannya kepada generasi muda.
Tradisi Gumbregan bukan hanya ritual tahunan, melainkan juga simbol keberagaman budaya dan warisan leluhur yang harus dihargai dan dipertahankan oleh setiap generasi. Dengan menjaga dan memperkuat tradisi ini, masyarakat Desa Selodoko tidak hanya mempertahankan identitas budaya mereka, tetapi juga menghormati dan merayakan warisan luhur nenek moyang mereka.
Sumber: Agus Kemplu, editor: eFHa.