Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineKesehatanNewsTrending

Peringatan Harganas ke-31 Semarang, Kemendagri Apresiasi Penurunan Prevalensi Stunting Daerah

73
×

Peringatan Harganas ke-31 Semarang, Kemendagri Apresiasi Penurunan Prevalensi Stunting Daerah

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Semarang – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, turut hadir pada acara gala dinner dan penganugerahan Tanda Penghargaan Bangga Kencana serta Penanganan Stunting, yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Acara tersebut diawali dengan sambutan dari Sekretaris Ditjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, yang mewakili Menteri Pertahanan, dan diikuti oleh sambutan dari Pj. Gubernur Jawa Tengah. Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula pengukuhan Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting (BAAS), yang melibatkan Pj. Gubernur Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, dan Kapolda Jawa Tengah.

Dalam rilis yang diterima redaksi pada Senin, (8/7), sejumlah kategori penghargaan diberikan kepada bupati dan walikota yang berprestasi dalam menurunkan prevalensi stunting. Penghargaan tersebut meliputi:
1. Kabupaten/Kota dengan Prevalensi Stunting Terendah Tahun 2023
2. Kabupaten/Kota dengan Penurunan Prevalensi Stunting Tertinggi Tahun 2023
3. Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2024
4. Tanda Penghargaan Wira Karya Kencana Tahun 2024
5. Tanda Penghargaan Dharma Karya Kencana Tahun 2024
6. Tanda Penghargaan Cipta Karya Kencana Tahun 2024

Baca Juga  Pemerintah Dorong Transparansi dan Pengelolaan PSU untuk Kepentingan Publik

Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Restuardy Daud, berkesempatan memberikan Tanda Penghargaan Dharma Karya Kencana kepada 50 penerima, yang terdiri dari Tim Pokja Bangga Kencana/Stunting dari 38 provinsi.

Dalam sambutannya, Restuardy Daud memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya bersama dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

“Penganugerahan Tanda Penghargaan Bangga Kencana dan Stunting ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga sebuah pengakuan atas dedikasi dan kerja keras pemerintah daerah dalam mewujudkan generasi masa depan yang lebih sehat dan kuat. Stunting adalah masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak, dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, serta masyarakat luas,” ujarnya.

Acara tersebut ditutup dengan arahan dari Kepala BKKBN, yang menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menurunkan angka stunting secara efektif. Meskipun survei kesehatan menunjukkan penurunan prevalensi stunting, diperlukan tindakan lanjutan melalui pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting yang telah dilaksanakan secara nasional di 38 provinsi pada Juni lalu.

Kepala BKKBN juga mengapresiasi peran serta seluruh mitra yang terus berkomitmen dan berkolaborasi dalam konvergensi program dari tingkat nasional hingga desa. Sinergi antarkementerian/lembaga, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, TNI-Polri, akademisi, swasta, serta media sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan menyediakan air bersih, sanitasi, dan rumah yang sehat.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.