BeritaHeadlineNewsTeknologiTrending

Perkembangan Remote Working dan Masa Depan Tenaga Kerja di Era Digital

327
×

Perkembangan Remote Working dan Masa Depan Tenaga Kerja di Era Digital

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Remote working atau cara bekerja tanpa perlu ke kantor diprediksi akan semakin berkembang dan menjadi lumrah diadopsi oleh perusahaan atau individu. Founder Indonesia Digital Society Forum (IDSF), Muhammad Awaluddin, dalam keynote speaker pada webinar Mastering Remote Working: Building a Future-Ready Remote Workforce yang digelar pada Sabtu, (27/7), menyatakan bahwa budaya remote working saat ini tumbuh signifikan di tengah era digital.

“Ada kultur baru dalam cara bekerja. Dari conventional working yang mengharuskan karyawan bekerja di kantor, menjadi remote working yang memungkinkan karyawan bekerja dari mana saja. Hal ini didorong oleh digitalisasi yang semakin masif dalam kehidupan kita, termasuk dalam cara bekerja,” jelas Muhammad Awaluddin.

Awaluddin juga menambahkan bahwa saat ini telah banyak platform digital yang memudahkan kita bekerja tanpa hadir secara fisik, seperti platform rapat online, pengolahan data, pengolahan dokumen, penyimpanan file, hingga monitoring pekerjaan secara langsung. Menurutnya, teknologi ini akan semakin berkembang di masa depan.

Baca Juga  Satgas Mobile Raider 300 Brawijaya Papua Revitalisasi Rumah Honai

Webinar ini diselenggarakan oleh startup PT Askara Samasta Humanika (ASAH), perusahaan teknologi yang berfokus pada business process management (BPM). BPM adalah proses penyesuaian atau sinkronisasi sumber daya perusahaan agar dapat berjalan selaras untuk mencapai tujuan atau target perusahaan.

CEO ASAH, BA Hadisantoso, dalam webinarnya menyatakan bahwa penerapan remote working membawa banyak manfaat, antara lain fleksibilitas waktu kerja, penghematan biaya baik bagi pekerja maupun korporasi, kemudahan akses ke talenta global, serta peningkatan produktivitas.

“Bagi korporasi yang ingin menghemat biaya operasional, kebijakan remote working dapat mempercepat proses tersebut,” ujar BA Hadisantoso.

Namun, ia juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi dalam penerapan remote working, seperti hambatan komunikasi karena tidak bertemu secara langsung, kolaborasi yang rentan, pekerja yang merasa terisolasi dan mengalami kelelahan (burnout), serta isu keamanan data.

“Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu dibangun budaya siap kerja remote atau Remote-Ready Culture yang memiliki empat pondasi utama, yaitu komitmen kepemimpinan, kepercayaan dan akuntabilitas, komunikasi yang jelas, serta inklusivitas dan keragaman,” jelas BA Hadisantoso.

Selain itu, untuk memastikan remote working berjalan dengan baik, perusahaan perlu memiliki kebijakan yang jelas terkait jam kerja, penilaian key performance indicator (KPI) atau performance metrics, dukungan peralatan dan teknis, serta program kesehatan dan kesejahteraan bagi pekerja.

Tren Masa Depan Remote Working. 

IDSF juga memprediksi tren masa depan remote working yang akan semakin marak dipraktikkan. Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa remote working ke depannya akan semakin tidak mengenal batasan wilayah (no borders). Individu yang bekerja paruh waktu secara remote akan semakin banyak dan lintas negara.

Penerapan remote working lintas negara ini didorong oleh perkembangan teknologi seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang digunakan sebagai media kolaborasi di antara pekerja.

“VR dan AR terus berkembang untuk membantu peningkatan produktivitas dan efisiensi, yang pada gilirannya akan membuat remote working semakin diminati. Kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi alasan remote working bakal menjadi pilihan, karena cara kerja ini dapat membantu menurunkan jejak karbon (carbon footprint),” tambah Awaluddin.

Webinar ini juga menghadirkan narasumber lain seperti GM Business Solution PT Infomedia Nusantara Widi Sagita Abadi dan CEO Milk & Honey Virtual Assistant Nur Azizah. PT Infomedia Nusantara merupakan subsidiari PT Telkom Indonesia di bidang penyediaan Business Process Outsourcing (BPO), sedangkan Milk & Honey adalah perusahaan penyedia jasa virtual assistant yang menerapkan 100% remote working dengan pekerja dan klien yang tersebar di berbagai negara.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.

Ingin produk, bisnis, atau agenda Anda diliput dan tayang di kabarngetren.com?

Silahkan kontak melalui email: kabarngetrn@gmail.com