Kabar Ngetren/Jakarta – Ketua MPR RI ke-16, Bambang Soesatyo, mengajak peningkatan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi di berbagai bidang. Sejak hubungan diplomatik antara kedua negara dimulai pada 1 Mei 1950, kerjasama tersebut telah terjalin erat selama 74 tahun. Awalnya, hubungan ini ditandai dengan dibukanya Perwakilan RI di Jeddah, yang kemudian berkembang menjadi Kedutaan Besar RI pada tahun 1964.
Bamsoet menjelaskan bahwa ketika ibu kota Arab Saudi dipindahkan dari Jeddah ke Riyadh pada tahun 1985, Indonesia turut memindahkan kedutaan besarnya ke Riyadh.
“Sedangkan di Jeddah, pemerintah kita membuka Konsulat Jenderal RI untuk tetap memperkuat hubungan diplomatik dan melayani kepentingan warga negara Indonesia,” ujar Bamsoet saat menghadiri acara ‘Harmony of Tradition: The Wonders of Saudi Arabia and Indonesia’ di Jakarta, Senin, (30/9).
Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Bakrie, Komisaris PT Arminareka Perdana Komjen Pol (Purn.) Saud Usman Nasution, CEO PT Arminareka Perdana Richan Nurhasan Mudzakar, dan Ketua Pembina Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah, Fuad Hasan Masyhur.
Sebagai Ketua DPR RI ke-20 sekaligus Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan, Bamsoet juga menyampaikan apresiasinya kepada Kerajaan Arab Saudi atas perhatian besar yang diberikan terhadap jamaah haji Indonesia. Pada tahun 2024, jumlah jamaah haji asal Indonesia mencapai 241.000 orang, jumlah terbanyak dalam sejarah haji Indonesia. Angka tersebut terdiri dari 213.320 jamaah reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.
“Kuota haji Indonesia awalnya hanya sebanyak 221.000 jemaah, namun berkat lobi-lobi yang intensif dari pemerintah, Kerajaan Arab Saudi memberikan tambahan 20.000 kuota lagi,” jelas Bamsoet. Tambahan kuota ini mencerminkan eratnya hubungan diplomatik antara kedua negara dan kepedulian pemerintah Arab Saudi terhadap kebutuhan jamaah Indonesia.
Selain kerjasama di bidang keagamaan, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menekankan potensi besar kerjasama di sektor ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi. Ia menyebut bahwa Arab Saudi adalah pasar ekspor yang penting bagi produk nonmigas Indonesia, dengan produk-produk seperti minyak sawit, ikan, kertas, arang kayu, dan triplek sebagai andalan ekspor ke negeri Timur Tengah tersebut.
Sebaliknya, Indonesia mengimpor berbagai produk dari Arab Saudi, termasuk etilen glikol, belerang, polipropilen, polietilen, dan besi. Bamsoet berharap agar kerjasama yang telah terjalin ini terus berkembang dan lebih ditingkatkan, mengingat potensi ekonomi antara kedua negara yang sangat besar.
“Kerjasama yang sudah berjalan dengan baik perlu didorong lebih jauh lagi, agar memberi manfaat yang lebih luas bagi kedua negara, terutama di sektor perdagangan dan investasi,” pungkas Bamsoet.
Peningkatan kerjasama ini tidak hanya diharapkan memperkuat hubungan diplomatik, tetapi juga mendorong kemajuan di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, perdagangan, hingga sektor keagamaan, demi kesejahteraan kedua bangsa.
Yuk! baca artikel menarik lainnya di
Google News
.