Kabar Ngetren/Kebumen – Dua kelompok pelajar dari dua SMK swasta di Kebumen terlibat tawuran di Jalan Revolusi, Jatiluhur, Karanganyar, pada Senin, (11/11), sekitar pukul 16.50 WIB. Aksi bentrokan yang meresahkan ini berhasil diredam oleh aparat kepolisian setelah mendapat laporan dari warga setempat.
Polsek Karanganyar segera merespons laporan tersebut dan langsung menuju lokasi kejadian. Kehadiran polisi bersama warga yang turut serta membantu membubarkan kerusuhan membuat para pelajar yang terlibat melarikan diri. Tindakan cepat aparat memastikan bentrokan tidak berlangsung lama dan berhasil mencegah korban jiwa.
Kapolres Kebumen AKBP Recky menyatakan bahwa kecepatan aksi aparat kepolisian dibantu oleh peran serta masyarakat yang aktif menjaga ketertiban.
“Kami langsung menuju lokasi setelah menerima laporan. Dengan bantuan warga, tawuran ini berhasil cepat dibubarkan. Kami mengapresiasi keterlibatan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan mereka,” ujarnya, Selasa, (12/11).
Setelah situasi terkendali, aparat kepolisian melakukan penyisiran di sekitar lokasi dan menemukan sejumlah barang bukti. Barang-barang tersebut antara lain satu unit sepeda motor Honda Beat berwarna biru-putih yang ditemukan di sawah di sebelah utara jalan raya. Di dalam jok motor tersebut terdapat empat handphone dan surat berkop salah satu SMK swasta di Karanganyar.
Selain itu, pecahan beton semen dan sebuah ikat pinggang dengan logo salah satu SMK swasta di Kebumen juga ditemukan di lokasi. Temuan ini menjadi petunjuk penting dalam mengidentifikasi sekolah pelajar yang terlibat.
Berdasarkan keterangan salah satu pelajar yang berhasil diamankan, tawuran ini dipicu oleh saling ejek di media sosial. Perselisihan yang bermula dari dunia maya tersebut akhirnya memicu pertemuan fisik antara dua kelompok pelajar dan berujung pada bentrokan.
Kapolsek Karanganyar, AKP Jakaria, menegaskan pentingnya peran serta sekolah dan orang tua dalam memantau aktivitas para pelajar, terutama di media sosial.
“Kami mengimbau para orang tua dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, termasuk interaksi di media sosial agar tidak memicu konflik di dunia nyata,” ujar AKP Jakaria.
Polsek Karanganyar telah memanggil para pelajar yang diduga terlibat untuk diberikan pembinaan. Kegiatan ini melibatkan orang tua dan guru sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Pembinaan dilakukan dengan pendekatan edukatif agar para pelajar menyadari dampak negatif dari tindakan mereka dan tidak mengulangi perbuatan tersebut.
“Melalui pembinaan ini, kami berharap para pelajar bisa merenungkan perbuatannya dan memahami betapa berbahayanya tindakan semacam ini. Ini penting untuk masa depan mereka dan keamanan lingkungan sekitar,” tambah AKP Jakaria.
Kepolisian juga berharap adanya kolaborasi yang lebih erat dengan pihak sekolah dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada para pelajar guna mencegah terjadinya konflik di masa depan.
Kejadian ini menjadi catatan penting bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang. Dengan peran aktif dari keluarga, sekolah, dan aparat kepolisian, diharapkan potensi konflik pelajar dapat diminimalisir. Kepolisian akan terus memantau aktivitas pelajar di wilayah Kebumen dan bertindak tegas terhadap segala bentuk pelanggaran hukum.