Kabar Ngetren/Semarang – Kasus tawuran remaja yang berujung pada penembakan oleh oknum anggota Polri di Kota Semarang pada Minggu dini hari, (24/11), menjadi perhatian serius Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Dalam konferensi pers di Lobby Mapolda Jawa Tengah pada Senin, (2/12), anggota Kompolnas, Muhammad Choirul Anam dan Supardi Hamid, menegaskan komitmen pengawasan langsung terhadap transparansi penanganan kasus tersebut.
Kegiatan ini dipimpin oleh Waka Polda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Artanto, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang.
Dalam keterangannya, Brigjen Pol Agus Suryonugroho menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya remaja berinisial GR (17). Ia memastikan penanganan kasus dilakukan secara obyektif dan transparan.
“Kami berkomitmen untuk membuka seluruh fakta. Terima kasih atas kehadiran Kompolnas, juga Komnas HAM dan KPAI yang beberapa hari lalu turut mengawasi,” ujar Agus.
Pengawasan internal dari Mabes Polri melalui Irwasum dan Kadiv Propam juga terus dilakukan untuk memastikan transparansi penanganan kasus.
Sebagai langkah preventif, Polda Jateng berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk membangun Rumah Sahabat Anak, guna memitigasi kenakalan remaja dan mencegah peristiwa serupa.
Muhammad Choirul Anam dari Kompolnas menyebut pihaknya telah mengklarifikasi berbagai pihak terkait kasus ini, termasuk keluarga korban, pelaku tawuran, dan masyarakat sekitar lokasi kejadian. Bukti-bukti digital seperti rekaman CCTV dan video dari ponsel pelaku juga telah diperiksa secara detail.
“Ada banyak hal yang kami temukan. Kami berterima kasih kepada Polda Jateng atas transparansi dan keterbukaannya dalam menyampaikan data secara detail,” ujarnya.
Choirul Anam juga mengapresiasi langkah tegas Polda Jateng dalam menangani kasus ini, termasuk penahanan oknum anggota Polri yang terlibat. Ia yakin Polri akan menangani kasus ini secara profesional dan maksimal.
“Proses etik terhadap oknum anggota telah berjalan. Kami melihat keseriusan pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini dengan adil. Transparansi seperti ini sangat penting untuk membangun kepercayaan publik,” pungkasnya.
Yuk! baca artikel menarik lainnya di
Google News
.