BeritaHeadlineNewsTrending

Pemuda di Purbalingga Jadi Korban Tawuran, Polisi Lakukan Penyelidikan

326
×

Pemuda di Purbalingga Jadi Korban Tawuran, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Purbalingga – Seorang pemuda ditemukan dalam kondisi luka-luka di Desa Wirasaba, Bukateja, Purbalingga, pada Sabtu dini hari, (18/1). Pemuda tersebut diduga menjadi korban tawuran antar kelompok.

Polisi dari Polsek Bukateja segera merespons laporan dari warga setempat, lalu mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Kapolsek Bukateja, Iptu Dono Hendarto, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 03.15 Wib, mengenai seorang pemuda yang ditemukan terluka dan diduga akibat tawuran.

Baca Juga  Ahli Tidak Bisa Dituntut Pidana atau Perdata: Kebebasan Akademik yang Dilindungi Hukum

“Kami langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Kapolsek.

Pemuda tersebut diketahui bernama Budianto (21), warga Desa Plumbon, Karangsambung, Kebumen. Berdasarkan keterangan yang diberikan korban, ia bersama teman-temannya sedang dalam perjalanan menggunakan sepeda motor menuju Purbalingga. Namun, di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan kelompok lain yang akhirnya berujung pada tawuran.

“Korban mengalami luka sayat di tangan kanan, tangan kiri, dan tumit kaki kiri. Setelah tawuran terjadi, teman-temannya melarikan diri, meninggalkan korban hingga akhirnya ditemukan oleh warga,” jelas Iptu Dono.

Baca Juga  Pj Gubernur Sumsel Fatoni Buka Executive Course Pengelolaan Keuangan Negara di Palembang

Saat ini, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka yang dideritanya. Sementara itu, Polsek Bukateja terus melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus tawuran ini, termasuk mengumpulkan informasi tambahan dari korban dan saksi-saksi.

“Kami akan terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap para pelaku tawuran dan memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga,” tambah Kapolsek.

Kapolsek Bukateja juga mengimbau masyarakat, terutama para pemuda, untuk menghindari tindakan yang berpotensi menimbulkan konflik. Tawuran tidak hanya berbahaya bagi pelaku, tetapi juga merugikan lingkungan sekitar.