Kabar Ngetren/Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, mendukung produksi film drama komedi bertajuk “Bambang Sedunia” oleh Blackstone Picture dan Bigbeng Production. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral tentang bahaya pinjaman online (Pinjol), judi online (Judol), dan bank keliling (Bangke) yang semakin marak di masyarakat.
Bambang Soesatyo, atau yang akrab disapa Bamsoet, bersama mantan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Pacul akan turut bermain dalam film ini. Keduanya berperan sebagai “Bambang” dalam cerita yang menggambarkan kehidupan warga perkampungan padat dengan banyak nama “Bambang”.
“Film ini menceritakan realita kehidupan warga yang kerap menghadapi masalah keuangan karena penghasilan mereka di bawah UMR. Ketika terjebak dalam Pinjol, Judol, dan Bangke, situasi semakin memburuk. Film ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan,” ujar Bamsoet dalam pertemuan dengan perwakilan Blackstone Picture dan Bigbeng Production di Jakarta, Rabu, (22/1).
Menurut Bamsoet, judi online (Judol) menjadi fenomena sosial yang memprihatinkan di Indonesia. Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan nilai transaksi Judol mencapai Rp 600 triliun pada kuartal I-2024, meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya.
“Dari laporan, sekitar 8,8 juta warga terlibat dalam Judol sepanjang 2024. Ironisnya, 80 persen di antaranya adalah masyarakat bawah dan anak muda. Dampak sosialnya sangat serius, termasuk masalah keuangan individu dan kehancuran keluarga,” jelasnya.
Bamsoet menyoroti keterkaitan antara Judol, Pinjol, dan bank keliling. Banyak masyarakat yang kecanduan Judol berusaha menutupi kerugian mereka dengan berutang melalui Pinjol atau Bangke. Hal ini sering kali berujung pada masalah utang yang semakin menumpuk.
“Pinjol kerap menjadi solusi cepat bagi mereka yang terdesak. Namun, tanpa perencanaan keuangan yang matang, utang ini justru menjerat. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan lebih dari 4 juta debitur kesulitan membayar utang Pinjol mereka,” lanjut Bamsoet.
Melalui film ini, Bamsoet berharap masyarakat bisa belajar untuk menghindari jebakan finansial yang diakibatkan oleh Judol, Pinjol, dan Bangke. Dengan pendekatan cerita yang ringan dan menghibur, film ini diharapkan mampu menjangkau semua kalangan, khususnya masyarakat bawah dan generasi muda.
“Film ini adalah cara kreatif untuk menyampaikan edukasi kepada masyarakat. Selain menghibur, ‘Bambang Sedunia’ juga mengingatkan kita semua untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial,” pungkas Bamsoet.