Kabar Ngetren/Pekalongan – Polres Pekalongan bersama tim gabungan bencana alam melakukan evakuasi terhadap 17 korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan. Proses pencarian terhadap 8 warga yang dilaporkan hilang masih terus dilakukan hingga saat ini, Selasa, (21/1).
Tanah longsor ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pekalongan sejak Senin sore hingga malam hari, (20/1). Tercatat ada 11 titik longsor di Kecamatan Petungkriyono yang meliputi beberapa desa, termasuk Dukuh Cokrowati, Desa Kasimpar, Dukuh Dranan, hingga jalan Dukuh Mudal – Si Kucing.
Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Widamanto, S.I.K., menjelaskan bahwa evakuasi korban longsor menghadapi kendala karena akses jalan menuju lokasi bencana harus memutar melalui Banjarnegara akibat jembatan yang putus. Hal ini menyebabkan waktu tempuh menjadi lebih lama.
“Sampai sore ini, kami sudah mengevakuasi 17 korban meninggal dunia, sementara 8 orang masih dilaporkan hilang, dan 5 korban luka menjalani perawatan di puskesmas,” ungkap AKBP Doni.
Untuk mendukung proses evakuasi, tim gabungan mengerahkan dua alat berat guna mempercepat pembersihan material longsor di titik-titik terdampak, terutama di Dukuh Kasimpar yang menjadi lokasi prioritas pencarian.
Kapolres Pekalongan bersama Dandim 0710/Pekalongan turun langsung ke lokasi untuk memantau proses evakuasi.
“Kami berharap semua korban yang masih hilang dapat segera ditemukan. Proses evakuasi masih terus berlangsung hingga kondisi memungkinkan,” tambahnya.
Selain itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyatakan bahwa cuaca ekstrem berupa hujan deras di Jawa Tengah juga memicu bencana banjir di Kabupaten Grobogan dan daerah lainnya.
Sebagai bagian dari penanganan bencana, Polda Jateng mengerahkan satuan tugas BKO, termasuk tim Brimob dan Perintis, ke lokasi bencana di Pekalongan dan Grobogan. Tim ini dilengkapi dengan kendaraan taktis, perahu karet, dan dapur lapangan untuk mendukung evakuasi dan pemulihan.
“Langkah ini adalah bentuk komitmen kami dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana, memastikan kesehatan, dan memulihkan kondisi pasca-bencana,” jelas Kombes Pol Artanto.
Polda Jateng terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Dengan dukungan penuh dari aparat keamanan, pemerintah daerah, dan relawan, diharapkan penanganan bencana di Petungkriyono dan wilayah lain dapat berjalan dengan cepat dan optimal.