Kabar Ngetren/Jakarta – Delapan pengurus Pemuda Katolik yang dipimpin oleh Stefanus Gusma melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Kantor Kementerian Transmigrasi (Kementrans), Jakarta, pada Senin, (3/2).
Dalam pertemuan tersebut, berbagai hal dibahas, termasuk undangan untuk menghadiri Rakernas Pemuda Katolik, isu transmigrasi, serta penjajakan kolaborasi strategis antara Pemuda Katolik dan Kementrans. Salah satu usulan utama yang disampaikan adalah penerapan aplikasi Desa Terhubung untuk memperkuat perekonomian desa.
Stefanus Gusma menjelaskan bahwa Desa Terhubung adalah platform digital inovatif yang mengintegrasikan perekonomian masyarakat desa dengan berbagai layanan dan produk lokal maupun regional.
“Aplikasi ini adalah wujud kontribusi Pemuda Katolik dalam membangun Indonesia dari desa,” ujar Gusma.
Usulan tersebut mendapat respons positif dari Viva Yoga Mauladi, yang menilai aplikasi ini memiliki potensi besar dalam pengembangan desa di kawasan transmigrasi.
“Kami akan menerapkan Desa Terhubung sebagai pilot project di beberapa desa di kawasan transmigrasi,” ungkap Viva Yoga.
Harapannya, aplikasi ini mampu meningkatkan peran desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta memberikan kemudahan akses bagi masyarakat desa terhadap berbagai layanan.
Aplikasi Desa Terhubung menawarkan berbagai fitur yang dapat diakses melalui ponsel pintar, antara lain:
Pasar Digital: Platform jual beli produk pertanian, UMKM, dan hasil bumi.
Dukungan BUMDes: Memberdayakan Badan Usaha Milik Desa dalam meningkatkan perekonomian lokal.
Layanan Publik dan Kesehatan: Mempermudah akses masyarakat terhadap layanan pemerintahan dan fasilitas kesehatan.
Informasi Transmigrasi: Memberikan data dan pembaruan seputar program transmigrasi.
Menurut Viva Yoga, integrasi layanan dalam satu aplikasi akan membantu masyarakat desa untuk lebih mudah dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial.
“Aplikasi ini menjadi solusi digital yang mempermudah kehidupan masyarakat di desa dan kawasan transmigrasi,” tambahnya.
Dengan adanya sinergi antara Pemuda Katolik dan Kementerian Transmigrasi, diharapkan Desa Terhubung dapat menjadi terobosan digital yang mampu mengangkat potensi desa dan mempercepat pembangunan daerah transmigrasi.