Jakarta – Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta (PPTJ) ke-20 kembali digelar dengan sukses. Acara ini diselenggarakan oleh Profex (Profajar Eksibit Internasional) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI, LLDIKTI Wilayah III Jakarta, BRIN, serta Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Berlangsung di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, dari 3 hingga 5 Februari 2025.
Mengusung tema Gerak Cepat Transformasi Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk Pencapaian Program Asta Cita Nasional 2025, PPTJ ke-20 menjadi momentum penting bagi calon mahasiswa dan pengelola perguruan tinggi.
Ketua penyelenggara, Dini Falah, MBA, menyatakan bahwa acara ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa baru untuk memahami berbagai prospek program studi dan perguruan tinggi yang diminati.
“Sementara itu, bagi pengelola perguruan tinggi, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan pemutakhiran tata kelola pendidikan tinggi yang lebih berkualitas dan berdaya saing,” tambah Dini.
PPTJ 2025 diikuti oleh 200 perguruan tinggi nasional dan puluhan perusahaan mitra yang menghadirkan berbagai solusi inovatif serta teknologi guna meningkatkan kualitas layanan pendidikan tinggi.
Dari pengamatan media, tercatat lebih dari 20.000 siswa SMA dan sederajat turut serta dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan fasilitas antar-jemput untuk hadir di pameran, di mana mereka dapat berdiskusi langsung dengan perwakilan perguruan tinggi mengenai prospek program studi dan kampus pilihan.
Selain itu, PPTJ ke-20 juga memfasilitasi kegiatan Bimbingan Teknis bagi praktisi akademik dalam Academic Management System Forum 2025. Forum ini membahas pemutakhiran tata kelola akademik dan operasional perguruan tinggi, bekerja sama dengan LLDIKTI Wilayah III.
Seremonial pembukaan PPTJ ke-20 turut dihadiri oleh Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa BRIN terbuka bagi para peneliti perguruan tinggi untuk memanfaatkan fasilitas riset yang tersedia di lingkungan BRIN. (Megy/Dr)