Kabar Ngetren/Purbalingga – Dalam upaya memperkuat sinergi antarpemerintah dan mewujudkan tata kelola yang modern, Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan Karangreja untuk menyesuaikan diri dengan pola kerja progresif, adaptif, dan kolaboratif, seiring semangat kepemimpinan muda Kabupaten Purbalingga.
Ajakan tersebut disampaikan dalam acara silaturahmi dan halalbihalal di Kantor Kecamatan Karangreja, Rabu, (16/4), yang turut dihadiri para tokoh pemerintahan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lokal.
“Kami ini memang muda, saya dan Mas Bupati Fahmi sama-sama belum genap 30 tahun. Tapi justru itu yang jadi kekuatan, energi, dinamika, dan keterbukaan terhadap inovasi,” ujar Wabup Dimas yang hadir bersama sang istri.
Wabup Dimas menekankan bahwa pola kepemimpinan yang mereka bawa berasal dari pengalaman dunia usaha yang menuntut kecepatan, kreativitas, dan efisiensi, nilai-nilai yang kini coba diadaptasikan dalam sistem birokrasi daerah.
Tak hanya soal pola kerja internal, Wabup Dimas juga menyoroti pentingnya pengelolaan potensi wisata Karangreja sebagai lokomotif ekonomi baru. Menurutnya, wisata berbasis desa dapat menjadi strategi pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan merata.
Camat Karangreja, Supriyanti, dalam laporannya, menyoroti sejumlah capaian positif, mulai dari nihilnya angka kematian ibu (AKI), rendahnya angka kematian bayi (AKB), hingga penanganan stunting yang sudah menurun ke angka 10,41%. Selain itu, pengelolaan sampah telah berjalan efektif di lima dari tujuh desa, dan indeks pembangunan desa terus membaik, dengan tiga desa telah menyandang status mandiri.
“Kami juga terus melakukan inovasi pelayanan. Sistem jemput bola untuk pelunasan PBB langsung ke dusun menjadi salah satu upaya pendekatan yang memudahkan warga sekaligus mempercepat penerimaan daerah,” jelasnya.
Tak ketinggalan, Anggota DPR RI Rofik Hananto turut hadir dan memberikan gagasan strategis terkait ekonomi hijau dan pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan bakar alternatif, yang dinilai bisa menjadi solusi masa depan untuk pengelolaan sampah.
Acara silaturahmi yang berlangsung dalam suasana hangat ini ditutup dengan tausiyah dan sesi saling bersalaman, sebagai simbol penguatan semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan roda pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Yuk! baca artikel menarik lainnya di
Google News
.