Kabar Ngetren/Sintang – Dalam upaya membentuk fondasi iman sejak dini, Prajurit Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW Pos Kout (Komandan Utama) mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) kepada anak-anak berusia 10 tahun ke bawah di Desa Ketungau Hulu, Senaning, Sintang. Kamis, (1/8). Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik dan membentuk karakter anak-anak agar memiliki akhlak mulia di masa depan.
“Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) ini merupakan bagian dari upaya untuk mendidik dan membentuk iman anak-anak, agar kelak dapat membentuk karakter yang berakhlak mulia di masa depan,” ujar Wadansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW, Kapten Czi Joko Mahendro, S.Tr.Han, di Komando Utama (Kout).
Adapun poin utama yang diajarkan di TPA meliputi:
– Bacaan Al-Qur’an, termasuk tajwid dan hafalan surat-surat pendek.
– Dasar-dasar keyakinan Islam dan nilai-nilai akhlak yang baik.
– Tata cara ibadah sehari-hari, seperti shalat, puasa, dan wudhu.
Prada Farhan Faiz, sebagai guru ngaji, menyatakan, bahwa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) adalah bagian dari madrasah utama bagi anak-anak untuk menanamkan iman dan moral serta membentuk karakter yang baik.”
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Para orang tua merasa senang dan bersyukur karena anak-anak mereka mendapatkan pendidikan agama yang baik dari para prajurit Satgas Pamtas. Mereka berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan berguna bagi bangsa dan negara.
Upaya Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW dalam mendidik anak-anak di TPA ini juga merupakan bagian dari tugas mereka dalam menjaga perbatasan sekaligus menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat. Dengan demikian, selain menjalankan tugas utama mereka dalam menjaga kedaulatan negara, Satgas Pamtas juga berperan aktif dalam membangun dan memperkuat pondasi moral generasi muda di wilayah perbatasan.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi satuan tugas lainnya untuk turut serta dalam membangun karakter anak-anak bangsa, terutama di wilayah perbatasan yang sering kali kurang mendapatkan perhatian dalam aspek pendidikan dan moral.