Kabar Ngetren/Paniai – Sepekan lagi pada Rabu, (23/10), Danau Paniai di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, akan menyelenggarakan Festival Budaya yang sangat dinanti-nanti. Festival ini akan menghadirkan berbagai lomba dayung, baik tradisional maupun modern, yang siap menarik perhatian wisatawan dan pecinta budaya. Selain menjadi momen untuk merayakan keindahan alam, festival ini juga bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Suku Mee, suku terbesar kedua di Tanah Papua setelah Suku Dani.
Jeri P Degei, Mahasiswa dari Fakultas Perikanan, Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Kelautan Perikanan Asal Kampus Universitas Terbuka Sorong (UT), mengatakan, bahwa Danau Paniai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam terbaik di Indonesia. Dikelilingi oleh pegunungan yang memukau dan hutan tropis yang lebat, danau ini menawarkan panorama yang menakjubkan. Bagi pengunjung, Danau Paniai bukan hanya tempat berlibur, tetapi juga sarana untuk lebih mengenal budaya lokal. Suku Mee, yang menghuni kawasan ini, memiliki tradisi dan kebiasaan yang kaya, yang akan diperkenalkan melalui festival ini. Rabu, (16/10).
Suku Mee memiliki rumah tradisional yang disebut Owaa. Terdapat dua jenis rumah yang berbeda, yaitu Jame Owaa untuk laki-laki dan Yogamo Owaa untuk perempuan, yang mencerminkan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Festival Budaya Danau Paniai 2024 akan menjadi ajang bagi Suku Mee untuk menampilkan tarian, musik, dan kerajinan tangan, memberikan pengunjung pengalaman mendalam tentang kehidupan mereka.
Meskipun Danau Paniai memiliki potensi yang luar biasa, pengembangannya masih menghadapi berbagai tantangan. Keterbatasan dana dan kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Paniai menjadi kendala dalam memaksimalkan potensi pariwisata. Selain itu, kawasan danau yang strategis belum dikelola dengan baik, sehingga potensi pendapatan dari pariwisata belum dapat dioptimalkan. Oleh karena itu, penting bagi pengambil kebijakan untuk merumuskan rencana strategis guna meningkatkan daya tarik dan aksesibilitas kawasan ini.
Analisis finansial menunjukkan bahwa investasi di kawasan wisata Danau Paniai sangat menjanjikan. Dengan Net Present Value (NPV) yang positif, Benefit Cost Ratio (BCR) lebih dari 1, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 19,234%, pengembangan kawasan ini diprediksi akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah. Keberlanjutan pengembangan ini penting agar manfaat dari wisata Danau Paniai dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Melalui analisis SWOT, terdapat 16 strategi alternatif yang dapat digunakan untuk perencanaan pengembangan Kawasan Wisata Danau Paniai. Fokus utama dari strategi ini adalah memanfaatkan sumber daya alam dan budaya yang ada serta meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat setempat. Dengan pendekatan yang tepat, Danau Paniai bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga melestarikan budaya lokal.
Festival Budaya Danau Paniai 2024 adalah peluang emas untuk merayakan keindahan alam dan kekayaan budaya Papua. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan masyarakat, Danau Paniai dapat berkembang menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia. Mari kita sambut festival ini dengan antusiasme, berpartisipasi dalam melestarikan kekayaan budaya dan alam yang ada.