Kabar Ngetren/Jakarta – Dalam upaya mewujudkan transformasi ekonomi di kawasan perbatasan negara, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) terus fokus mengoordinasi pembangunan konektivitas jalan. Sekretaris BNPP, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan bahwa dalam dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan jalan telah mencapai 1.812,44 kilometer di tiga wilayah perbatasan darat dengan Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini. Selasa, 19/3.
Pembangunan ini, yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, memiliki dampak signifikan dalam membuka aksesibilitas dan menurunkan disparitas harga di kawasan perbatasan. Prof. Zudan menjelaskan bahwa dari total panjang jalan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) sepanjang 1.386,46 kilometer, konektivitas jalan yang sudah terhubung mencapai 1.297,18 kilometer.
Sementara itu, di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), pembangunan jalan tembus telah mencapai total panjang eksisting, yaitu sepanjang 317,75 kilometer. Di Papua, dari total panjang 416,39 kilometer, konektivitas jalan yang sudah tembus mencapai 197,51 kilometer.
Upaya pembangunan infrastruktur transportasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat perbatasan negara, sehingga mereka dapat menikmati hasil dari pembangunan tersebut. Prof. Zudan juga menekankan pentingnya pembangunan jalan sebagai upaya membuka keterisolasian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan negara.
Kepala BNPP, Prof. Tito Karnavian, memberikan apresiasi atas kinerja ini dan menegaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen BNPP untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Dengan terus berkembangnya pembangunan jalan di perbatasan negara, diharapkan akan tercipta aksesibilitas yang lebih baik serta meningkatnya konektivitas antarwilayah, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. eFHa.