Kabar Ngetren/Jakarta – Dalam rangka mendukung stabilitas ekonomi dan meningkatkan penerimaan devisa negara, Kejaksaan Agung RI menggelar Rapat Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara Tahun 2024 pada Selasa, (26/11). Rapat ini dipimpin oleh Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen), Reda Manthovani, selaku Ketua Pelaksana Desk Koordinasi.
Desk Koordinasi ini merupakan langkah strategis berdasarkan Keputusan Menko Polhukam Nomor 151 Tahun 2024, yang bertujuan mengurangi kebocoran pendapatan nasional sekaligus memaksimalkan penerimaan devisa negara. Rapat tersebut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai bagian dari implementasi strategi ini, dibentuk tiga Kelompok Kerja (Pokja) yang berfokus pada sektor-sektor strategis:
1. Pokja Devisa Hasil Ekspor
Ketua: Kementerian ESDM
2. Pokja Devisa Pembayaran Impor
Ketua: Kementerian Keuangan
3. Pokja Sektor Jasa
Ketua: Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
Ketiga Pokja tersebut akan bekerja sama dengan berbagai Kementerian dan Lembaga terkait untuk memastikan optimalisasi penerimaan devisa.
Pemerintah telah menetapkan sejumlah target ambisius, di antaranya:
Tenaga Kerja Indonesia (TKI): Penerimaan devisa sebesar Rp250 triliun pada 2025.
Ekspor dan Impor: Memperkuat kontribusi sektor perdagangan dan jasa untuk meningkatkan cadangan devisa.
Cadangan devisa Indonesia telah mencatatkan peningkatan signifikan, dari USD 137 miliar pada 2022 menjadi USD 150,2 miliar pada Agustus 2024. JAM-Intelijen menegaskan bahwa pengelolaan devisa yang adaptif sangat penting untuk menghadapi tantangan ekonomi digital dan volatilitas pasar keuangan.
Desk Koordinasi ini bertujuan: Meningkatkan sinergi lintas sektor dalam pengelolaan devisa, Merumuskan kebijakan strategis di sektor ekspor, impor, dan jasa, Mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pengelolaan devisa yang efektif.
“Melalui koordinasi efektif dan komitmen lintas sektor, kami optimistis target pemerintah terkait devisa dapat tercapai, mendukung transformasi menuju Indonesia yang maju dan makmur,” ujar JAM-Intelijen.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Kementerian dan Lembaga, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, serta Badan Intelijen Negara. Dengan koordinasi yang solid, upaya peningkatan devisa diharapkan menjadi tonggak penting menuju pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil.