Scroll untuk baca artikel
NewsTrending

BSKDN Kemendagri Tekankan ASN Harus Terdepan Dalam Berinovasi

41
×

BSKDN Kemendagri Tekankan ASN Harus Terdepan Dalam Berinovasi

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Tulungagung – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo menekankan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjadi yang terdepan dalam berinovasi. Kegiatan ini diselenggarakan dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Dalam sambutanya, Yusharto menuturkan, jika setiap ASN berinovasi secara konsisten maka berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah (Pemda) dapat terselesaikan.

 “ASN harus bisa berinovasi (terutama) dari pekerjaan yang paling sulit. Tolong hasilkan inovasi dari permasalahan yang dihadapi secara berulang-ulang yang sampai saat ini masih terjadi, berikan dedikasi Bapak/Ibu untuk menjadikan inovasi sebagai penyelesaian masalah”. Ujar Yusharto. Aula Gedung Barata. Tulungagung. Selasa. 27/2/2024

Baca Juga  Delegasi Kejaksaan Agung RI Lakukan Benchmarking di Korea Selatan untuk Penguatan Manajemen Talenta dan Peran Dominus Litis Jaksa

Menurutnya, dalam berinovasi setiap ASN perlu membangun tim yang kuat dari berbagai pihak meliputi pemerintah lintas kementerian dan lembaga (K/L), perguruan tinggi, maupun pihak swasta. Yusharto mengatakan, pihak-pihak tersebut dapat dijadikan creative funding untuk bersama-sama menghasilkan inovasi.

“Tidak ada anggaran bukan berarti kita tidak bisa berinovasi, dari sana lah justru harus kita tumbuhkan dengan cara-cara yang kreatif, salah satunya melibatkan berbagai pihak menjadi creative funding kita”. Sebut Yusharto. 

Baca Juga  Panglima TNI Memimpin Perayaan HUT Ke-63 Kostrad dengan Penuh Penghargaan

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga memaparkan, peta kekuatan inovasi Kabupaten Tulungagung pada tahun 2023 yang cenderung mengalami penurunan pada aspek kualitas data dukung laporan inovasi daerah pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID). Sementara itu, berdasarkan sebaran kematangan inovasi daerah Kabupaten Tulungagung pada tahun 2023 terdapat 33,38 persen indikator yang tidak terisi atau tidak sesuai. 

Guna memperkuat ekosistem inovasi di Tulungagung, Yusharto mengingatkan agar Pemkab Tulungagung dapat mereplikasi inovasi dari daerah lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di Tulungagung sebagai penerima manfaat.

Baca Juga  Catatan Ketua MPR RI: Tantangan dan Solusi Darurat Pendidikan di Indonesia

“Bapak/Ibu dapat menonton tutorial display inovasi yang kami buat di tuxedovation yang datanya sudah sekitar 14.000 inovasi yang bisa dipelajari yang ada di Kemendagri”. Tutupnya. eFHa. 

Kabar Ngetren

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.