Kabar Ngetren/Jakarta – Pentingnya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bagi pemerintah Libya menjadi sorotan saat Wakil Menteri Luar Negeri Libya, Mohamed Khalil AbuBakr Issa, melakukan kunjungan ke Indonesia. Dalam pertemuan yang berlangsung sehari di komplek parlemen Indonesia, Jum’at, (26/4). Khalil AbuBakr diterima oleh Wakil Ketua MPR, Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad.
Dalam pertemuan tersebut, Khalil AbuBakr menyampaikan keinginan Libya untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan Indonesia. Salah satu hal yang dibahas adalah pemulihan kantor kedutaan besar Indonesia di Libya yang mengalami kerusakan akibat konflik sebelumnya. Fadel Muhammad menyampaikan bahwa Khalil AbuBakr menegaskan bahwa situasi di Libya kini telah aman dan damai, serta siap menerima kerjasama lebih lanjut.
Selain itu, Khalil AbuBakr juga mengungkapkan keinginan Libya untuk membuka kembali program beasiswa bagi pelajar Indonesia. Sebelumnya, ribuan pelajar Indonesia telah mendapat beasiswa di Libya, dan pemerintah Libya berencana membuka kembali program tersebut.
Di samping program beasiswa, Libya juga menunjukkan kepeduliannya terhadap Indonesia dengan banyaknya bantuan dalam pembangunan masjid di tanah air. Khalil AbuBakr menyatakan bahwa langkah yang dilakukan di Malaysia dalam menjalin kerja sama dengan pengusaha akan diulang di Indonesia, dengan harapan dapat membuka hubungan bisnis yang lebih luas antara kedua negara.
Menyikapi hal ini, Fadel Muhammad menyambut baik langkah Libya dalam membangun kembali hubungan diplomatik dan kerjasama bisnis dengan Indonesia. Dia juga mengungkapkan rencana kunjungan ke Libya untuk membahas lebih lanjut kerjasama bilateral antara kedua negara.
Kunjungan Khalil AbuBakr ke MPR ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Libya, serta membawa dampak positif dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan pariwisata. Pasca kunjungan ke MPR, Khalil AbuBakr direncanakan akan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Nugraha Mansury, untuk membahas lebih lanjut peningkatan hubungan kedua negara.
Sumber: Ardi Winangun, editor: eFHa.