Kabar Ngetren/Timor Tengah Utara – Pada Rabu,(12/6), Pos Aplal Satgas Yonkav 6/Naga Karimata melanjutkan tradisi kunjungan mereka ke rumah-rumah masyarakat di Desa Aplal, Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, fokus kunjungan mereka adalah pada pembuatan kain adat secara tradisional, sebuah praktik yang memiliki makna budaya yang dalam bagi masyarakat perbatasan.
Kain adat tidak hanya dianggap sebagai barang kerajinan biasa, melainkan sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya. Melalui proses pembuatan kain adat, masyarakat tidak hanya menciptakan keindahan estetika, tetapi juga mengekspresikan identitas dan sejarah mereka. Pos Aplal Satgas Yonkav 6/Naga Karimata, dengan penuh semangat, bergabung dalam upaya melestarikan budaya lokal di wilayah perbatasan.
Tidak hanya sebagai aset budaya, pembuatan kain adat juga menjadi sumber potensial dalam pengembangan ekonomi lokal. Mama Eli, salah satu tokoh masyarakat yang terlibat dalam produksi kain adat, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh Pos Aplal Satgas Yonkav 6/Naga Karimata.
“Bapak TNI berkenan mengunjungi salah satu tulang punggung ekonomi di desa ini. Selama ini, kami menggantungkan hidup dengan menjual kain tenun hasil produksi kami di kota. Namun, Bapak TNI memperkenalkan kami dengan metode pemasaran daring yang dapat memperluas pemasaran ke luar daerah. Terima kasih, Bapak TNI,” ucap Mama Eli dengan penuh rasa terharu.
Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, militer, dan masyarakat lokal, diharapkan bahwa upaya pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi dapat terus berjalan seiring waktu.
Pos Aplal Satgas Yonkav 6/Naga Karimata adalah contoh nyata dari kolaborasi ini, menunjukkan bahwa dengan bersatu kita dapat memperkuat kekayaan budaya kita sambil meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat perbatasan.