Kabar Ngetren/Paniai – Dalam suasana duka dan ketidakpastian akibat konflik bersenjata antara TNI-Polri dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB OPM), Penjabat Bupati Paniai, Pigome, mengunjungi warga Distrik Bibida yang mengungsi di Gereja Paroki Salib Suci Madi, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Papua Tengah. Gereja ini masih dalam tahap pembangunan, dengan sekitar 50 persen dari bangunannya yang sudah rampung.
Kehadiran Pigome pada Selasa, (18/6), disambut oleh para pengungsi dan Wakil Komandan Koramil 1703-01/Enarotali, Letda Inf Alpius Gobay. Komandan Kodim 1703/Deyai, Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, menyampaikan bahwa Pigome langsung meninjau kondisi para pengungsi yang bertahan di gereja tersebut.
Pasca konflik yang terjadi sejak 14 hingga 16 Juni, masyarakat Bibida mengungsi ke Gereja Salib Suci Madi. Pihak gereja telah menyiapkan beberapa tempat penampungan bagi mereka, termasuk aula mini paroki, rumah tourney pastoral, dan gedung gereja yang sedang dalam proses penyelesaian.
Bantuan dan Dukungan.
Dalam kunjungannya, Pj Bupati Pigome memberikan bantuan berupa bahan makanan, alat masak, alas tidur, serta uang tunai sebesar Rp 100 juta. Pigome menegaskan pentingnya langkah-langkah perdamaian dan menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan terus diberikan.
“Kami sudah berkoordinasi dan mendengar masukan dari para tokoh, termasuk Pastor Paroki Salib Suci Romo Herman Betu Pr tentang kondisi dan penanganan pengungsi saat ini. Kami mendapat laporan dari Romo Herman, kondisi pengungsi relatif sehat dan baik,” ujar I Wayan.
Rencana Selanjutnya.
Menurut I Wayan, jumlah pengungsi di Gereja Salib Suci Madi mencapai 1265 orang dan kemungkinan akan bertambah. Pihaknya berencana membangun fasilitas MCK darurat dan posko kesehatan bersama Dinas Kesehatan Paniai dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Selain itu, Pigome juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk memulihkan situasi di Bibida dan melibatkan berbagai pihak dalam proses perdamaian. Ia juga memerintahkan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan BPBD untuk konsisten membantu masyarakat yang berada di pengungsian.
Seruan untuk Perdamaian.
Ketua Pemuda Katolik Komda Papua Tengah, Tino Mote, menyerukan agar Presiden, Panglima TNI, dan Kapolri segera mencari upaya damai untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung. Mote juga meminta kedua belah pihak untuk menahan diri agar tidak memperpanjang konflik yang dapat mengorbankan masyarakat sipil.
Konflik antara pasukan TNI-Polri dan OPM di Distrik Bibida telah menyebabkan ribuan warga mengungsi untuk mencari perlindungan. Beberapa warga bahkan mengungsi ke Gereja Katolik Santo Yusuf Enagotadi, Dekanat Paniai, Keuskupan Timika.
Melalui kunjungan ini, diharapkan ada langkah nyata dalam upaya menenangkan situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi, sehingga mereka dapat kembali ke rumah mereka dengan aman dan segera.