Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Bamsoet Apresiasi Pameran Tunggal Legendary Automobile Showcase di Jakarta: Sebuah Mahakarya Anak Bangsa

64
×

Bamsoet Apresiasi Pameran Tunggal Legendary Automobile Showcase di Jakarta: Sebuah Mahakarya Anak Bangsa

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Ketua MPR RI ke-16, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, serta Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan pameran tunggal bertajuk “Legendary Automobile Showcase – An Exhibition of Elegance” yang digelar oleh Tuksedo Studio Bali. Pameran ini berlangsung dari tanggal 12 hingga 18 Agustus di Pondok Indah Mall 2 Jakarta, menampilkan deretan kendaraan ikonik klasik yang diproduksi secara handmade oleh anak bangsa. Beberapa kendaraan yang ditampilkan antara lain Aston Martin DB5, Mercedes 300SL Gullwing, Toyota 2000GT, Porsche 356 Speedster, Porsche 356 Coupe, dan Porsche 550 Spyder.

Dalam sambutannya, Bamsoet menekankan bahwa pameran ini menjadi bukti nyata kemampuan anak muda Indonesia dalam menciptakan karya yang memiliki kualitas dan daya saing internasional. Tuksedo Studio, yang secara khusus menggarap mobil-mobil klasik secara handmade, telah berhasil menghidupkan kembali berbagai kendaraan legendaris yang menjadi incaran kolektor serta investasi bernilai tinggi di seluruh dunia.

“Pameran mobil klasik ini tidak hanya menampilkan kendaraan sebagai koleksi semata, tetapi juga sebagai investasi bernilai tinggi. Tuksedo Studio telah menunjukkan bahwa anak muda Indonesia mampu menciptakan mahakarya yang elegan dan bermutu tinggi. Yang lebih istimewa, proses produksinya dilakukan secara handmade, yang menunjukkan dedikasi serta keahlian luar biasa,” ungkap Bamsoet setelah meresmikan pameran tersebut pada Selasa, (13/8).

Pameran ini turut dihadiri oleh sejumlah pengurus pusat IMI, di antaranya Dewan Pembina Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, Wakil Ketua Umum Rifat Sungkar dan Irfan Bahran, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP, serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho. Hadir pula pendiri Tuksedo Studio, Puji Handoko dan Lilik Mardianto, serta Co-Founder Tuksedo Studio, Laksamana Gusti Handoko.

Bamsoet yang juga merupakan Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7, menjelaskan bahwa Tuksedo Studio telah memproduksi sejumlah mobil klasik legendaris, seperti Porsche 356 Speedster (1957), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954-1957), Toyota 2000 GT (1967-1970), dan Ferrari 250 GTO (1962-1964). Semua kendaraan ini dibuat dari awal, mulai dari desain hingga rancang bangun, dengan menggunakan bahan dasar aluminium yang diproses dengan keahlian tangan.

Baca Juga  Wujud Kepedulian Kepolisian, Polres Purbalingga Gelar Bakti Sosial di Daerah Rawan Bencana

Bamsoet juga menyoroti keberhasilan Tuksedo Studio dalam menyelesaikan uji jalan untuk berbagai mobil klasik yang diproduksinya, termasuk Mercedez 300SL Gullwing dan Porsche 550 Spyder.

“Uji jalan tahap pertama menempuh rute dari workshop Tuksedo Studio di Gianyar menuju kawasan Denpasar, menjelajahi berbagai kawasan di Bali,” tambahnya.

Sebagai Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia, Bamsoet juga menegaskan bahwa produk handmade memiliki sejumlah keunggulan. Produk buatan tangan tidak hanya menonjolkan sisi individualitas dan kreativitas, tetapi juga dibuat dengan detil dan kehati-hatian, sehingga memiliki nilai estetika yang tinggi serta daya tahan yang lebih baik. Selain itu, produk handmade berkontribusi dalam mengangkat perekonomian lokal dengan melibatkan UMKM dalam proses produksinya.

Baca Juga  Deklarasi Keselamatan Lalu Lintas: Dukung Pemilukada Damai Jateng 2024

“Saya sendiri telah memiliki salah satu karya mereka, yaitu Mercedes Benz 300 SL Gullwing. Orang sering keliru menilai, dipikirnya buang-buang duit, padahal ini adalah investasi yang menguntungkan,” jelas Bamsoet, sambil menekankan bahwa memiliki mobil klasik ikonik bukanlah sekadar soal hidup hedonis, melainkan sebuah pilihan investasi dan penghargaan terhadap karya seni.

Lebih lanjut, Bamsoet menambahkan bahwa kecintaan terhadap mobil klasik lebih kepada menghargai nilai seni dari karya anak bangsa. Menurutnya, menyalurkan hobi juga penting untuk menjaga keseimbangan antara otak kiri yang logis dan otak kanan yang artistik.

“Yang saya beli bukan hanya mobilnya, tetapi mahakarya seni yang bernilai tinggi dari para anak bangsa. Lebih dari itu, menyalurkan hobi penting juga untuk menjaga keseimbangan otak kiri dan otak kanan,” pungkasnya.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.