Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Bamsoet Bersama PPPAU, FKPPAL, dan HIPAKAD Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

66
×

Bamsoet Bersama PPPAU, FKPPAL, dan HIPAKAD Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, bersama Persatuan Putra Putri Angkatan Udara (PPPAU) akan menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Acara ini melanjutkan sosialisasi yang sebelumnya telah diadakan dengan Forum Komunikasi Putra Putri Angkatan Laut (FKPPAL) dan Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD).

Puncak kegiatan ini akan menjadi acara gabungan yang melibatkan PPPAU, FKPPAL, dan HIPAKAD. Sosialisasi ini merupakan wujud soliditas kebangsaan, khususnya di masa peralihan kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Mengingat tantangan bangsa yang semakin besar, khususnya di sektor perekonomian, antisipasi dini sangat diperlukan untuk mencegah dampak sosial, politik, dan kebangsaan yang besar.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap derasnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat situasi perekonomian dunia yang tidak stabil. Saat ini, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) melaporkan sekitar 13.800 buruh tekstil terkena PHK dari Januari 2024 hingga awal Juni 2024. Selain itu, setidaknya ada 6 pabrik besar yang tutup dan 4 pabrik besar yang melakukan PHK untuk efisiensi. Sektor ekonomi digital juga turut terkena, dengan Tokopedia mengumumkan PHK pada 450 karyawannya,” ujar Bamsoet usai menerima pengurus PPPAU, FKPPAL, dan HIPAKAD di Jakarta, Senin, (24/6).

Baca Juga  Kemendagri Salurkan 70 Ton Daging Kurban pada 7.411 Mustahik

Pertemuan tersebut dihadiri Ketua Umum HIPAKAD Hariara Tambunan, Ketua Umum FKPPAL Ariadi Kusumadi, dan Ketua Umum PPPAU Fastabiqul Khairat. Turut hadir pula jajaran FKPPAL seperti Tommy Hutape, Imam Pusbaya, Yuni Salviah, Yefta Kaligis, dan Andrea, serta jajaran PPPAU seperti Wakil Ketua Umum Dimas Andrew, Wasekjend Dwi Krishna, Wasekjend Mustika Retnowati, dan Ketua Pengurus Daerah Sulawesi Selatan M. Ramdhan.

Bamsoet, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan, menjelaskan bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hampir 10 juta atau sekitar 22,25 persen Generasi Z berusia 15-24 tahun tidak memiliki kegiatan apapun, baik pekerjaan, pendidikan, maupun pelatihan.

Baca Juga  Empat Desa di Wonogiri Ditetapkan sebagai Percontohan Desa Antikorupsi

“Data dari Litbang Kompas juga menunjukkan bahwa jika kelompok usia 25-29 tahun ditambahkan, maka terdapat 66 persen kalangan muda yang tidak memiliki kegiatan. Artinya, 2 dari 3 kaum muda produktif berusia di bawah 30 tahun sedang menganggur atau tidak memiliki kegiatan,” jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menekankan bahwa derasnya gelombang PHK yang menyebabkan pengangguran, jika tidak disikapi serius, dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat situasi sosial menjadi panas.

“Peristiwa Mei 1998 mengajarkan kepada kita bahwa gonjang-ganjing ekonomi bisa berdampak pada sosial, politik, dan berujung pada masalah disintegrasi bangsa,” terang Bamsoet.

Bamsoet, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI, menambahkan bahwa Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto telah memiliki berbagai cara untuk menghadapi persoalan kebangsaan yang patut didukung oleh berbagai kalangan. Langkah tersebut terbagi dalam lima langkah utama.

Baca Juga  Aksi Unjuk Rasa Tolak Penambangan Tanpa Izin

Pertama, meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, untuk mendapatkan makanan bergizi dan akses pendidikan yang luas. Kedua, memperkuat ketahanan pangan melalui food safety nets, memastikan Indonesia kuat di bidang pangan. Ketiga, melakukan diversifikasi segala sumber daya melalui pemanfaatan teknologi, termasuk teknologi informasi.

“Keempat, menciptakan iklim usaha, pariwisata, dan optimalisasi sumber daya; dan kelima, menciptakan keseimbangan geopolitik antara China, Barat, Amerika Serikat, Timur Tengah, serta negara-negara Afrika. Prabowo menekankan bahwa kedaulatan dan kepentingan Indonesia adalah yang utama, sehingga Indonesia tidak hanya memihak pada satu kekuatan saja, melainkan akan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” pungkas Bamsoet.