Kabar Ngetren/Bangka Belitung – Pada Rabu, (17/7), Kantor Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi saksi dari sebuah peristiwa penting dalam upaya membenahi sektor pertambangan timah. Acara penutupan Rapat Koordinasi Sosialisasi Penegakan Hukum dan Pembenahan Tata Kelola Pertambangan Timah di Provinsi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah, masyarakat, hingga akademisi.
Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani dalam sambutannya menekankan bahwa sektor pertambangan timah memiliki peran vital dalam ekonomi nasional, terutama bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Timah bukan hanya menjadi sumber pendapatan utama, tetapi juga memiliki potensi dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial seperti pencemaran dan konflik.
“Kejaksaan RI berkomitmen untuk mengelola sektor pertambangan timah secara berkelanjutan dan bertanggung jawab melalui penegakan hukum yang kuat dan pembenahan tata kelola,” ujar Prof Reda.
Rapat ini bertujuan untuk sosialisasi tentang pentingnya penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi di sektor pertambangan, serta inventarisasi dampak ekonomi dan sosial yang dihasilkan untuk merumuskan solusi bersama stakeholder terkait. Selain itu, acara ini juga menginventarisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berpotensi terkait dengan benda sitaan, yang akan dikoordinasikan dengan Badan Pemulihan Aset Kejaksaan RI.
JAM Intelijen menyoroti beberapa hal penting:
1. Penegakan Hukum yang Tegas: Pentingnya konsistensi dalam penegakan hukum terhadap pelanggar aturan pertambangan.
2. Pembenahan Tata Kelola: Perlunya penerapan sistem perizinan yang transparan, akuntabel, dan ramah lingkungan.
3. Peran Aktif Pemangku Kepentingan: Dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah, pengusaha, masyarakat, dan akademisi dalam memastikan keberlanjutan sektor pertambangan timah.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersatu dalam mewujudkan pertambangan timah yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan di Bangka Belitung,” Prof Reda.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Direktur Pengamanan Pembangunan Strategis pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Direktur Utama PT Timah Tbk, serta perwakilan dari kepolisian dan pemerintah daerah setempat.
Dengan berakhirnya rapat ini, JAM Intelijen menyampaikan apresiasi kepada semua peserta yang telah berpartisipasi aktif. Prof Reda berharap agar semua pihak dapat sepakat dalam upaya penegakan hukum dan pembenahan tata kelola pertambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.