Kabar Ngetren/Jakarta – Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi pemerintah daerah untuk mengelola data Sumber Daya Air (SDA) dan irigasi secara lebih efektif. Acara yang berlangsung selama tiga hari di Orchardz Hotel Industri ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan terkini dalam pengumpulan, pengolahan, serta analisis data terkait kelembagaan pengelolaan SDA dan irigasi.
Plh. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Wahyu Suharto, menegaskan bahwa data yang akurat sangat penting untuk pengelolaan SDA. Dengan data yang tepat, pemerintah daerah dapat membuat perencanaan yang lebih baik, mengalokasikan anggaran dengan efisien, serta mengevaluasi program pembangunan secara objektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Data akurat sesuai kebutuhan masyarakat memudahkan pemetaan potensi serta tantangan dalam pengelolaan SDA dan irigasi. Solusi yang efektif dan efisien dapat dirumuskan, alokasi anggaran lebih proporsional, dan evaluasi program pembangunan menjadi lebih objektif,” ungkap Wahyu dalam keterangan yang diterima kepada awak media, Jum’at, (15/11).
Selain itu, Wahyu juga mengingatkan pentingnya meningkatkan kapasitas pengumpulan, pengolahan, dan analisis data SDA dan irigasi oleh pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan yang lebih baik.
Kegiatan ini juga melibatkan perwakilan dari Kementerian PU yang menyampaikan pentingnya membangun sistem informasi pengelolaan air yang efektif. Sistem Informasi SDA (SISDA) diharapkan mampu menstandarisasi, mengatur, dan menginterpretasikan data air dari seluruh wilayah Indonesia, guna mempercepat pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumber daya air yang semakin kompleks.
Perwakilan Kementerian PPN/Bappenas turut menekankan pentingnya pemetaan data berbasis sistem informasi untuk mencapai sinkronisasi perencanaan antara pemerintah pusat dan daerah secara akurat. Dengan sinkronisasi ini, tumpang tindih kebijakan dapat dihindari, serta alokasi sumber daya menjadi lebih terarah sesuai kebutuhan lokal.
Salah satu inovasi yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah penggunaan teknologi digital untuk pengelolaan data SDA dan irigasi. Peserta dilatih menggunakan aplikasi khusus yang mempermudah proses pengumpulan dan analisis data secara cepat dan transparan.
“Langkah strategis ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah, sehingga pengambilan keputusan lebih tepat sasaran dan perencanaan pembangunan menjadi lebih efektif. Semua ini mendukung upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air,” tutup Wahyu.