Kabar Ngetren/Surabaya – Pawai ogoh-ogoh, sebuah tradisi dalam menyambut Hari Raya Nyepi, kini telah menyemarakkan halaman Balai Kota Surabaya. Dalam perayaan yang diikuti oleh ribuan umat Hindu pada Minggu, 10/3, sore tersebut, Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, menyampaikan bahwa ini merupakan upaya dari Pemerintah Kota Surabaya untuk memperkuat rasa toleransi di tengah-tengah masyarakat.
“Dalam kesempatan ini, saya selalu mengingatkan bahwa Balai Kota adalah rumah bagi semua agama, rumah bagi gotong royong, dan rumah bagi toleransi. Dengan menggelar pawai ogoh-ogoh ini, kami ingin menunjukkan komitmen kami terhadap nilai-nilai toleransi,” ujar Eri Cahyadi.
Beliau menambahkan bahwa Balai Kota Surabaya akan terus terbuka sebagai tempat bagi kegiatan berbagai agama, dengan harapan hal tersebut akan memperkuat rasa persaudaraan dan mengikat tali persatuan di tengah perbedaan.
Ketut Gotra Astika, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas fasilitas yang diberikan dalam penyelenggaraan pawai ogoh-ogoh tersebut.
“Hari ini, umat Hindu di Kota Surabaya mendapat kehormatan yang luar biasa dengan diizinkan pawai ogoh-ogoh di sini,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, juga terlihat antusiasme dari masyarakat dalam menyambut Hari Raya Nyepi di Balai Kota. Menyikapi hal tersebut, Eri Cahyadi menyatakan rencana untuk mengadakan pawai ogoh-ogoh di Balai Kota pada tahun-tahun mendatang, dengan harapan partisipasi dari berbagai agama akan semakin besar.
Dalam rangkaian pawai ogoh-ogoh, tidak hanya menampilkan ogoh-ogoh sebagai simbol, tetapi juga seni tari yang dibawakan oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).
Rute pawai ogoh-ogoh dimulai dari halaman Balai Kota Surabaya, kemudian melalui beberapa jalan di sekitarnya, menjadi perayaan yang meriah dan memperkuat semangat kebersamaan dalam keberagaman. eFHa