KesehatanNews

Peringatan Serius: Meningkatnya Kasus Penyakit Menular Seksual di Kota-kota Besar

27
×

Peringatan Serius: Meningkatnya Kasus Penyakit Menular Seksual di Kota-kota Besar

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren – Semakin meningkatnya kasus penyakit menular seksual di kota-kota besar menjadi kekhawatiran serius bagi masyarakat. 

Penyakit menular seksual, yang juga dikenal sebagai penyakit kelamin, merupakan infeksi yang menyebar melalui hubungan intim dan dapat menimbulkan gejala seperti ruam, lepuh, keputihan, dan nyeri di area kelamin. 
Beberapa jenis penyakit menular seksual yang umum meliputi chlamydia, gonore, sifilis, herpes, HPV, dan HIV.

Penyakit menular seksual dapat ditularkan melalui berbagai jenis hubungan intim, baik vaginal, anal, maupun oral. 

Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah atau berbagi jarum suntik dengan penderita. 
Praktik seks bebas dan berganti pasangan tanpa pengaman, seperti penggunaan kondom, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit menular seksual.

Tingginya angka penularan penyakit menular seksual menjadi perhatian serius karena dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan. 

Jika tidak diobati, infeksi menular seksual dapat mengakibatkan kemandulan pada pria dan wanita, serta meningkatkan risiko kanker leher rahim pada wanita. 
Bagi ibu hamil, penyakit menular seksual dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran bayi dengan cacat.
Baca Juga  Pembukaan Diklat Pembekalan SDM TA 2024: Sinergitas TNI dan Kejaksaan dalam Penanganan Perkara Koneksitas

Pentingnya kesadaran akan penyakit menular seksual dan pencegahannya menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan seksual dan mencegah penyebaran penyakit ini. 

Penggunaan kondom saat berhubungan seks, kesetiaan pada pasangan yang juga setia, serta pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual.

Apabila seseorang terjangkit penyakit menular seksual, pengobatan segera dan tepat sangat penting. 

Biasanya, pengobatan dilakukan dengan menggunakan antibiotik yang sesuai dengan jenis penyakit menular seksual yang diderita. 
Namun, pencegahan tetap menjadi langkah yang terbaik dalam menghadapi masalah penyakit menular seksual.

Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya dan dampak negatif penyakit menular seksual, serta memperkuat pendidikan seksual yang benar dan aman, diharapkan kasus penyakit menular seksual dapat ditekan dan kesehatan seksual masyarakat dapat terjaga dengan baik. 

Penting bagi individu untuk melindungi diri dan pasangan mereka dengan melakukan tindakan pencegahan yang tepat guna mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan menjaga kesehatan seksual yang optimal.
Baca Juga  Satgas Yonif 122/TS Berikan Pertolongan Medis pada Warga Terluka di Kampung Mosso Jayapura

Kasus penyakit menular seksual semakin meningkat, menyebabkan kekhawatiran serius bagi masyarakat. 

Beberapa jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti sifilis, gonore, chlamydia, lymphogranuloma venereum (LGV), dan granuloma inguinale menjadi ancaman serius bagi kesehatan seksual. 
Namun, ada harapan untuk mereka yang terjangkit, dengan pengobatan yang tepat dan penggunaan antibiotik sebagai solusi terbaik.

Salah satu penyakit menular seksual yang cukup dikenal adalah sifilis, atau yang juga disebut sebagai “raja singa”. 

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan menimbulkan luka di alat kelamin atau mulut. 
Kontak dengan luka tersebut dapat menyebabkan penularan sifilis.

Gonore, atau yang juga dikenal dengan sebutan kencing nanah, disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. 

Bakteri ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah. Penularan gonore dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman.

Chlamydia, penyakit menular seksual yang umum terjadi, disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penularan chlamydia terjadi melalui kontak dengan luka di area kelamin. 

Pada wanita, infeksi ini dapat menyebabkan radang panggul dan kemandulan. 
Angka kejadian chlamydia mencapai 129 juta kasus di seluruh dunia pada tahun 2020.
Baca Juga  Siapa yang Akan Melaju ke Babak Final Liga Champions 2022-2023? Prediksi dan Analisis Babak Semifinal

Lymphogranuloma venereum (LGV) juga disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, namun memiliki tipe yang berbeda dari chlamydia biasa. 

Granuloma inguinale, atau donovanosis, yang jarang terjadi, disebabkan oleh infeksi bakteri Klebsiella granulomatis.

Pentingnya pengobatan yang tepat bagi mereka yang terjangkit penyakit menular seksual tidak bisa diabaikan. 

Penggunaan antibiotik menjadi langkah utama dalam mengobati penyakit menular seksual akibat infeksi bakteri seperti gonore, chlamydia, dan sifilis. 
Berbagai jenis antibiotik, seperti azithromycin, doxycycline, ceftriaxone, gentamicin, penisilin, tetracycline, amoxicillin, dan metronidazole, digunakan sesuai dengan jenis penyakit yang diderita.

Namun, penting bagi pasien untuk tetap mengonsumsi antibiotik walaupun gejala sudah membaik. 

Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi kembali terjadi. Dokter juga menganjurkan agar pasien tidak berhubungan intim selama 7 hari setelah pengobatan selesai dan semua gejala menghilang. (Maulana Yusuf)
Kabar Ngetren