Kabar Ngetren/Jakarta – Istana Negara menjadi panggung bagi semangat kebangsaan yang menggema saat para pendukung Tim Nasional Indonesia U-23 berkumpul untuk menyaksikan pertandingan semi final Piala AFC U-23 antara Indonesia dan Uzbekistan. Presiden Joko Widodo, didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan undangan lainnya, menggelar acara nobar yang dipenuhi dengan teriakan dan tepuk tangan yang menggembirakan. Senin, (29/4).
Pukul 21.00 WIB, pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi. Meskipun awalnya gelandang andalan Garuda Muda, Nathan Tjoe-A-On, mendapat kartu kuning, semangat tim tidak pernah surut. Ketegangan mencapai puncak ketika VAR dipanggil untuk meninjau kemungkinan penalti bagi Indonesia pada menit ke-27, namun wasit Shin Yinhao memutuskan tidak terjadi pelanggaran.
Pelanggaran terus terjadi di lapangan, dengan Alibek Davronov dari Uzbekistan dan Pratama Arhan dari Indonesia sama-sama mendapat kartu kuning. Meskipun Indonesia memiliki momen harapan ketika Muhammad Ferarri mencetak gol, keputusan VAR sekali lagi mematahkan harapan. Khusayin Norchaev dari Uzbekistan akhirnya membawa timnya unggul 1-0 pada menit ke-68, sementara kapten Rizky Ridho harus dikeluarkan dari lapangan karena kartu merah, menambah kesulitan bagi Indonesia.
Uzbekistan memperbesar keunggulan mereka melalui gol bunuh diri Pratama Arhan, menjadikan skor akhir 0-2 untuk Uzbekistan. Meskipun demikian, di tengah kekalahan, solidaritas terpancar dari setiap sudut ruangan. Energi yang membara dari sorak sorai menunjukkan bahwa, di hati setiap pendukung yang hadir, kemenangan Garuda Muda tetap ada.
Acara nobar tersebut juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah terhadap prestasi olahraga Indonesia.
Sumber: BPMI Setpres, editor: eFHa.