Kabar Ngetren/Jakarta – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan pentingnya sinergi inovasi daerah sebagai kunci dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Kepala BSKDN, Yusharto Huntoyungo, dalam sesi penilaian Presentasi Kepala Daerah secara daring dan luring dari Ruang Video Conference BSKDN, Selasa, (29/10). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian penilaian ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 yang mengapresiasi daerah terinovatif.
Dalam paparannya, Yusharto menyebutkan bahwa tantangan stunting dan kemiskinan yang masih tinggi memerlukan kolaborasi lintas sektoral yang lebih intensif.
“Kita perlu memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, sektor swasta, dan berbagai pihak lainnya agar penanganan stunting maupun kemiskinan bisa berjalan lebih efektif,” ungkap Yusharto.
Menurutnya, sinergi inovasi yang baik dapat membantu mencapai hasil optimal dan menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.
Beberapa inovasi daerah di bidang penanganan stunting dan kemiskinan mendapatkan perhatian khusus. Salah satu contoh program yang berhasil menurunkan angka stunting di daerah dengan prevalensi tinggi adalah program Desa Tuntas Kemiskinan dan Inovasi Mitra Desa di Kabupaten Wonogiri, serta Dapur Lawan Stunting di Kota Bima, yang fokus pada pencegahan kerdil melalui penyediaan makanan bergizi. Program ini menggabungkan bantuan sosial, pendidikan, dan layanan kesehatan berbasis data, sehingga penanganan stunting lebih terarah dan berdampak luas.
Yusharto menambahkan bahwa inovasi yang berbasis data menjadi nilai tambah tersendiri dalam efektivitas program.
“Kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam menggagas inovasi berbasis data yang terintegrasi, sehingga program pengentasan kemiskinan maupun penurunan angka stunting dapat berjalan efektif,” tegasnya.
Selain inovasi dalam bidang stunting dan kemiskinan, daerah juga mempresentasikan inovasi di sektor lainnya, seperti pendidikan, kelautan, perikanan, dan pariwisata. Yusharto menyebutkan bahwa inovasi di bidang-bidang ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik secara keseluruhan. Inovasi ini diyakini akan membawa perubahan nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat, sehingga pelayanan publik semakin mudah diakses dan memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
Yusharto juga mengimbau semua pemerintah daerah untuk terus membangun komitmen dalam inovasi berkelanjutan di berbagai sektor. Menurutnya, inovasi yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada kreativitas, tetapi juga kolaborasi dan keterbukaan kerja sama antar berbagai pihak.
“Kami berharap setiap daerah dapat lebih optimal dalam mengupayakan peningkatan inovasi yang signifikan dan berdampak luas di masyarakat,” pungkasnya.