Kabar Ngetren/Jombang – Di tengah semarak peringatan Hari Anak Nasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur melalui Yayasan Baitul Maal PLN (YBM PLN) menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan generasi muda dengan menggelar wisuda 35 mahasantri Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi (PeTIK) II Jombang. Para mahasantri ini berhasil menyelesaikan studi pada tahun ajaran 2023/2024, menunjukkan prestasi luar biasa di bidang Digital Marketing dan Pengembangan Perangkat Lunak.
Hadir dalam acara tersebut, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Jawa Timur, Dana Puspita Sari, Ketua YBM PLN UID Jawa Timur Agus Prasetiawan, Direktur PeTIK Jombang Dedy Widjaya, dan Pengasuh Kepesantrenan PeTIK Jombang KH. Ahmad Habibul Amin. Keberadaan tokoh-tokoh ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mendukung pendidikan dan pengembangan potensi generasi muda.
Direktur PeTIK Jombang, Dedy Widjaya, menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pencapaian para mahasantri. Dari 35 wisudawan, 15 santri akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sementara 5 santri lainnya sudah diterima bekerja. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan yang diberikan di PeTIK Jombang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mempersiapkan santri untuk siap terjun ke dunia profesional.
“Mudah-mudahan nantinya akan semakin banyak santri yang dapat melanjutkan kuliah maupun yang diterima kerja. Tahun ini untuk Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak, para santri wajib membuat aplikasi yang dapat digunakan untuk internal manajemen PeTIK Jombang. Untuk Jurusan Digital Marketing, mereka wajib melakukan kegiatan live social media. Seperti tujuan adanya Mahasantri di PeTIK Jombang adalah untuk meningkatkan derajat mereka dari mustahik menjadi muzakki,” jelasnya.
PeTIK II Jombang adalah sebuah inisiatif unik yang memadukan pendidikan agama dan teknologi, yang dibangun murni dari zakat dan wakaf pegawai PLN. Program ini memberikan pendidikan gratis kepada dhuafa, dengan tujuan utama untuk mengubah status mereka dari penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzakki). Di era digital ini, kemampuan untuk menguasai teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat penting, dan PeTIK II Jombang berperan vital dalam menyiapkan santri untuk menghadapi tantangan zaman.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Jawa Timur, Dana Puspita Sari, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar keterampilan yang sudah didapatkan para santri dapat terus diasah dan ditingkatkan.
“Semoga menjadi anak yang sholeh dan menjadi generasi bangsa yang membanggakan dan mengaktualisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari serta nilai-nilai keahlian keilmuannya dalam kehidupan masyarakat. Tidak berhenti di sini, harus terus belajar raihlah jenjang dan cita-cita yang lebih tinggi,” ujarnya.
Rasa haru dan bangga juga dirasakan oleh para mahasantri, salah satunya Bagus Hari Wibowo, presiden Mahasantri PeTIK Jombang. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa wisuda ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru yang penuh tantangan.
“Tantangan yang lebih besar sudah menanti di depan mata, yang akan menjadi medan baru bagi kami untuk terus berkontribusi dan berkarya. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pendidik yang memberikan arahan dan memfasilitasi pembelajaran kami serta kepada muzakki PLN. Semoga kita semua diberikan keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil,” tutur Bagus.
Komitmen YBM PLN UID Jawa Timur dalam pemberdayaan masyarakat juga tercermin dari berbagai program bantuan lainnya seperti Kado Muharram untuk yatim dan dhuafa, pemberian bantuan bisyaroh kepada guru ngaji, kegiatan perbaikan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan bantuan kesehatan di berbagai wilayah Jawa Timur.
Melalui berbagai inisiatif ini, PLN dan YBM PLN tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga memberikan harapan dan peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan diri mereka.
Dengan demikian, upaya ini bukan hanya tentang memberikan bantuan sesaat, tetapi tentang membangun masa depan yang lebih cerah dan mandiri bagi masyarakat dhuafa.
PeTIK II Jombang adalah contoh nyata dari bagaimana pendidikan berbasis teknologi dan agama dapat berjalan beriringan, menciptakan generasi milenial yang tidak hanya berkarakter Islam tetapi juga siap bersaing di era digital.