News

Cerpen : Cahaya Dalam Kegelapan Hanum Senin 25-12-2023

46
×

Cerpen : Cahaya Dalam Kegelapan Hanum Senin 25-12-2023

Sebarkan artikel ini
Oleh:Putri Rahmawati Smansa Simba
Suatu malam jum’at yang gelap gulita, seorang anak kecil umur 15 tahun bernama Hanum berjalan melangkahkan kaki sendirian di jalanan yang sepi sunyi kehilangan arah tak tahu jalan pulang tanpa ada orang seorang pun dijalanan itu lalu ia berteriak. 
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaa,kenapa aku jadi seperti ini,kenapa aku benci ini semua benci benci sekali,”teriaknya dijalan yang sunyi itu. 
Namun tiba-tiba saat ia teriak mata mungilnya melihat sebuah benda bercahaya yang menarik perhatian. Dengan rasa penasaran,Hanum mendekati benda tersebut dan menemukan sebuah bola kristal yang terus memancarkan cahaya ke seluruh penjuru.
“Hah, benda apa ini sepertinya ini bola kristal tetapi punya siapa”gumamnya berbicara sendirian ditempat sunyi itu.
“Ambilah nak, ambilah bola kristal itu, bawalah bersamamu untuk menerangi jalan kegelapan mu”kata seseorang yang tiba -tiba muncul dihadapannya entah dari mana datangnya. 
“Tetapi,kek itu kan bukan punya saya”jawabnya dengan jujur. 
“Sudahlah nak, ambilah kristal itu untuk mu”ucap kakek itu lagi. 
“Tetapi kek”jawabnya masih ragu-ragu untuk diambil atau tidaknya. 
Saat Hanum berkata tetapi seketika kakek itupun pergi hilang entah kemana disaat itu juga Hanum merasakan betapa kedinginan malam itu dan ia memutuskan untuk membawa bola kristal tersebut untuk membantu menemukan jalan pulang. 
Namun, tak lama kemudian,Hanum sadar bahwa bola kristal itu lebih dari sekadar lampu senter. Ia merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang memancar dari bola kristal.
“Masyaallah, hangat sekali tubuhku,aku juga merasakan kebahagiaan “ucapnya saat memegang bola kristal itu. 
“Semoga, bola kristal itu bisa bermanfaat bagimu nak”sahut kakek itu dari atas langit melihatnya bahagia.
Saat mendengar suara kakek itu Hanum terus saja memanggil kakek itu mencarinya celingak-celinguk menoleh kanan kiri mencarinya namun tidak ketemu.
“Kakek, kakek, kakek, kakek dimana”ucap Hanum mencari kakek itu.
Sayangnya, saat ia mencari kakek itu dan merasakan sedikit kehangatan bola kristal itu, Hanum tiba-tiba disergap oleh kegelapan yang semakin mendekat membayangi langkah-langkahnya. Ia menjadi takut dan khawatir bola kristal yang digenggamnya akan hilang ditelan oleh kegelapan yang sunyi. Namun, Hamum tidak menyerah. Ia menggenggam erat bola kristal itu dan terus berjalan dengan penuh semangat dan tekad dan terus bicara didalam hatinya. 
“Hanum, hanum, ayo kamu tidak takut kamu pasti bisa melewatinya ayo, ayo, ayo”gumamnya Hanum terus didalam hatinya agar rasa gelisanya hilang. 
“Berjalan lah terus Hanum, teroboslah kegelapan itu, insyaallah kau pasti sampai dalam rumah yang terang dipenuhi cahaya”suara kakek itu terdengar lagi.
“Kakek, kakek dimana aku takut kek takut sekali”ucap Hanum sembari menangis
 Kegelapan makin pekat, Hanum tetap tidak menyerah. Ia terus berjalan dengan cahaya yang diselamatkannya itu dan akhirnya berhasil menemukan jalan pulang. Setibanya di rumah,Hanum merasakan kebahagiaan yang besar dan ia menyadari bahwa bola kristal itu membawa harapan dan kebahagiaan di dalam hatinya.
“Alhamdulillah, akhirnya aku sampai juga dirumahku,terima kasih bola kristal ku dan kakek yang baik hati karena kalian sudah membawakan harapan juga kebagiaan untuk ku”ucap Hanum bersyukur juga berterima kasih kepada kakek juga kristal tersayangnya itu. 
Kakek itupun seketika mendengar apa yang Hanum ucapkan diatas sana ia hanya bisa tersenyum bahagia ketika melihat Hanum bahagia dan sejak saat itulah, Hanum selalu membawa bola kristal pergi ke mana-mana tak melepasnya dan menjadi terang dalam kegelapannya, bahkan ketika ia merasa kehilangan arah atau saat ia kebingungan. Ia merasa bangga dan senang telah menyelamatkan cahaya dari kegelapan dan mempertahankan kebahagiaannya di dalam hati.
Lambat laut sudah seiring berjalannya waktu dengan cepat,kini Hanum tumbuh menjadi orang yang bijaksana dan berani. Ia menjadi seseorang yang selalu membawa cahaya dalam hidupnya dan menyebarkan kebahagiaan ke seluruh penjuru. Kehadiran bola kristal dan kakek tua dari surga itu telah mengajarkannya bahwa ketika segalanya terlihat gelap, cahaya selalu ada untuk menyelamatkan nya dari kegelapan yang menyelimuti rasa takutnya. 
Akhirnya, Hanum pun menyadari bahwa bola kristal tersebut adalah sebuah simbol yang mengajarkan kepada nya bahwa kebahagiaan itu selalu tersedia bagi mereka yang berani menemukan dan menyelamatkannya dalam kegelapan sunyi yang menghadang.
Tamat.
Kabar Ngetren