Nastar: Kue nastar memiliki arti “taruh nanas” dalam bahasa Eropa dan berasal dari bahasa Belanda yaitu “ananas” yang berarti nanas. Kue ini biasanya berisi selai nanas, meskipun di luar negeri dapat menggunakan selai blueberry atau apel. Nastar adalah salah satu kue yang paling populer selama Lebaran.
Kastengel: Kue kering yang satu ini diadaptasi dari kue khas Belanda yang disebut “kaas” yang berarti keju. Kue kastengel memiliki rasa gurih dan asin yang khas karena keju yang digunakan dalam pembuatannya. Meskipun keju edam adalah pilihan yang ideal, keju cheddar sering digunakan sebagai alternatif yang lebih terjangkau.
Putri Salju: Kue Putri Salju diambil dari warna kue ini yang putih dan terlihat menarik dengan bentuknya yang menyerupai bulan sabit. Kue ini biasanya diberi taburan gula halus di atasnya dan memiliki rasa yang manis dan renyah.
Lidah Kucing: Kue Lidah Kucing memiliki bentuk yang menyerupai lidah kucing dan masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda. Kue ini sangat populer selama Lebaran dan terbuat dari adonan kue yang diisi dengan selai kacang, stroberi, atau cokelat.
Biji Ketapang: Kue Biji Ketapang adalah kue khas Betawi dengan bentuk yang menyerupai biji ketapang. Kue ini terbuat dari adonan tepung terigu yang digoreng dan memiliki rasa yang renyah, manis, dan sedikit asin.
Kue Semprit: Kue Semprit adalah kue kering yang terbuat dari tepung terigu dengan tekstur dan rasa yang khas. Kue ini biasanya diberi topping choco chip atau selai di atasnya dan menjadi salah satu kue kering yang sangat populer selama Lebaran.
Jadi, bagi Anda yang ingin membuat hidangan spesial untuk hari raya Idul Fitri, Anda bisa mempertimbangkan 6 kue kering khas Lebaran ini sebagai pilihan alternatif yang menarik untuk dinikmati bersama keluarga tercinta. (Aris Mushofa)