Kabar Ngetren/Yogyakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat adanya peningkatan yang tajam dalam kasus penyakit kelamin sifilis, yang juga dikenal sebagai Raja Singa.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA), peningkatan kasus tersebut telah melampaui 100 persen setiap tahun sejak 2020 hingga tahun 2023.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari, menjelaskan bahwa penyebaran sifilis yang terus meningkat di DIY disebabkan oleh faktor risiko pada lelaki seks lelaki (LSL).
Meskipun demikian, penyebaran penyakit ini juga terjadi melalui faktor risiko heteroseksual.
“Peningkatan penyebarannya didominasi oleh LSL, meskipun penyebaran melalui faktor risiko heteroseksual juga cukup tinggi, namun peningkatan yang signifikan terjadi pada LSL,” ujar Setyarini pada tanggal 24 Mei 2023.
Setyarini merinci bahwa pada tahun 2020, terdapat 67 kasus sifilis di DIY. Namun, angka tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 141 kasus pada tahun 2021.
Pada tahun 2022, jumlah kasus sifilis kembali meningkat tajam menjadi 333 kasus. Hingga saat ini, pada tahun 2023, telah terdeteksi sebanyak 89 kasus sifilis.
Penyebab sifilis, atau Raja Singa, adalah bakteri Treponema pallidum. Infeksi ini umumnya terjadi melalui kontak seksual tanpa mengetahui riwayat sebelumnya.
Dalam kasus ini, bakteri tersebut sering kali menyebar melalui celah atau luka pada kulit setelah menggunakan toilet yang sama, kamar mandi, pakaian atau peralatan makan, gagang pintu, kolam renang, atau permandian air panas.
Ada tiga jenis aktivitas seksual yang dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit sifilis, yaitu:
Penetrasi: Ini adalah penyebab umum penularan sifilis. Ketika melakukan hubungan seksual, bakteri Treponema pallidum dapat ditularkan melalui alat kelamin, baik itu penis atau vagina.
Seks oral: Aktivitas seksual ini melibatkan memberikan rangsangan pada penis pria, alat kelamin wanita, atau anus orang lain menggunakan bibir, mulut, dan lidah.
Banyak orang yang salah menganggap seks oral aman dari penyakit menular seksual, termasuk sifilis.
Seks anal: Penyebab penularan sifilis yang terjadi ketika seseorang menginginkan sensasi yang berbeda selain dari hubungan seks vagina atau oral.
Biasanya, saat melakukan penetrasi ke anus, bakteri dan virus penyakit menular seksual, termasuk sifilis, dapat dengan cepat menyebar.