Flores – Perubahan status Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari tingkat II waspada menjadi tingkat III siaga ditandai dengan erupsi dan luncuran awan panas.
Selain menyebabkan ribuan penduduk mengungsi, kegiatan penerbangan dari dan ke sejumlah bandara di NTT juga mengalami gangguan.
Merespon hal itu, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan bersama TP PKK Pusat, beserta unsur Kemendagri dalam hal ini Ditjen Bina Adwil dan Ditjen Bina Pemdes mengirimkan bantuan kemanusiaan ke berbagai wilayah terdampak pada bencana Gunung Lewotobi yang berlangsung selama 2 hari pada hari Rabu, 24 Januari 2024 dan Kamis, 25 Januari 2024.
Bantuan ini mencakup alat makan, alat mandi, selimut, masker, baju, tas dan plastik sampah untuk membantu meringankan beban para warga di pengungsian.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Ketua Pokja IV TP PKK Pusat, Safriati Safrizal, SSi, MSi, didampingi Plh. Sesditjen Adwil, Mey Rany Wahida, Plh. Direktur MPBK Pramudya Ananta Boga beserta segenap jajaran kepada Korban Pengungsi serta disaksikan oleh PJ Ketua TP PKK Provinsi NTT dan PJ Bupati Flores Timur dan unsur Pemda.
“Kami berkewajiban untuk membantu sesama dalam situasi sulit seperti ini. Misi kemanusiaan ini adalah bentuk konkret dari komitmen kami sekaligus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi”, ujar Safriati.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah mengumumkan keadaan siaga darurat bencana alam sebagai akibat dari letusan Gunung Lewotobi.
Penetapan status tersebut dilakukan untuk memastikan penanganan bencana yang cepat, tepat, dan terpadu sesuai dengan prosedur standar penanganan dalam situasi darurat bencana.
Penting untuk dicatat bahwa jumlah bantuan yang telah disalurkan ke beberapa titik mencapai 271 KK dengan total 1,002 jiwa di lokasi 1 Posko Induk Boru, Kecamatan Wulanggitang, SD Kemiri 21 KK dengan 225 jiwa, SMPN 1 Wulanggitang 141 KK dengan 557 jiwa,464 KK dengan 1,575 jiwa di Posko Induk Konga (Kecamatan Titehena) dan Posko Bokang 13 KK dengan 33 jiwa.
Jumlah data pengungsi update data dari BPBD per tanggal 23 Januari 2024 sebanyak 6.302 jiwa yang tersebar di beberapa kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Wulanggitang
2. Kecamatan Titehena
3. Kacamatan Demonpagong
4. Kecamatan Ile Bura
5. Kecamatan Larantuka
6. Kecamatan Ile Mandiri
7. Kecamatan Solor Barat
8. dan terdapat di Kabupaten Sikka
Data jumlah bantuan yang diserahkan berupa, 1. 200 box susu (160 sachet x 200 = 32.000 sachet susu Dancow Fortigrow / 26 gram), 4.000 masker, 1.000 paket peralatan mandi (odol, sikat gigi, sabun, sampo, sisir), 1.000 paket peralatan makan (gelas plastik, piring plastik, sendok).
Kemudian, 1.500 baju kaos gebrak masker, 50 kasur busa, 100 selimut ukuran 120 x 180 cm, 100 ember, 100 gayung, 200 trash bag, paket bahan makan untuk dapur umum berupa sayur mayur, bumbu dapur, telur, gula, garam, kecap, dan bumbu masak.
Selain itu, berkenaan dengan bencana angin puting beliung yang menimpa warga Desa Ilepadung Kecamatan Lewolema , Tim PKK Pusat dan Kemendagri membawa bantuan untuk diserahkan seperti, Kasur 10, Selimut 20, Pampers L (sachet) 1 kardus, 5 Paket telur ( 800 butir ), Beras (100kg), Indomie 3 dus, Gula 1 dus.
“Kami percaya bahwa kepedulian bersama adalah kunci untuk mengatasi situasi sulit. Semua ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah kabupaten, pemerintah proivinsi, para relawan, dan khususnya kolaborasi TP PKK Pusat, Ditjen Bina Adwil dan Ditjen Bina Pemdes “, sambung Safriati.
Disamping penyampaian berbagai bantuan, fungsi-fungsi koordinasi pemerintahan terus dilakukan. Hal ini menjadi sangat penting karena erupsi Gunung Lewotobi secara sporadis masih muncul sehingga menimbulkan kecemasan dikalangan warga.
“Dalam rangka cipta kondisi trantibumlinmas, kami meminta jajaran pemerintah daerah untuk terus berkoordinasi secara intensif, perkuat koordinasi forkopimcam dan aparat kewilayahan, negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya menghadapi bencana erupsi Gunung Lewotobi ini” timpal Rany menambahkan.