Diketahui, pemungutan suara susulan (PSS) diselenggarakan karena adanya kejadian bencana alam berupa banjir yang menimpa Kabupaten Demak, khususnya pada 10 desa di wilayah Kecamatan Karanganyar.
Adapun 10 desa yang melaksanakan PSS yaitu Desa Karanganyar, Wonorejo, Ketanjung, Cangkring Rembang, Cangkring, Jatirejo, Wonoketingal, Ngemplik Wetan, Undaan Lor dan Undaan Kidul.
“Hal ini untuk memastikan keamanan dan kesiapan personel yang bertugas di TPS dalam melaksanakan tugasnya dengan baik”. Ungkap Wakapolda Jateng Brigjen Pol Agus di Desa Wonorejo pada Sabtu. 24/2/2024.
Ia memaparkan, PSS Pemilu 2024 di Kabupaten Demak rawan terjadi konflik sehingga perlu pengamanan ketat dari petugas jaga TPS, baik dari TNI, Polri maupun Linmas agar situasi Kamtibmas tetap kondusif.
“Dalam mengantisipasi kerawanan gangguan Kamtibmas di seluruh TPS yang melaksanakan PSS, dari Kepolisian menerapkan pola 2:1:1:2 yang artinya 2 polisi mengamankan 1 TPS dibantu 1 TNI dan 2 Linmas”. Imbuhnya.
Dijelaskannya, KPU Kabupaten Demak telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada PSS dengan total pemilih sebanyak 27.669 yang tersebar di 114 tempat pemungutan suara (TPS).
Untuk itu, langkah selanjutnya adalah melakukan antisipasi terhadap potensi – potensi gangguan yang terjadi di TPS. Termasuk dalam hal ini mengawal petugas Pemilu agar menjalankan tugasnya dengan baik, bersikap adil dan netral.
“Kesuksesan Pemilu ditandai dengan partisipasi masyarakat yang tinggi, sutuasi kondusif sebelum dan sesudah pencoblosan bahkan hingga terpilih pemimpin yang sah. Disinilah peran dan tantangan sebagai petugas pengamanan yang harus kita hadapi”. Terangnya.
Wakapolda mengapresiasi atas kinerja petugas di TPS yang sangat luar biasa serta berpesan agar petugas menjaga kesehatan. Wakapolda berharap semoga seluruh tahapan pemilu 2024 khususnya di Provinsi Jawa Tengah dapat berjalan dengan lancar, aman, damai dan terpercaya.
Polda Jawa Tengah siap mengamankan pemilu 2024 dengan menjunjung tinggi netralitas dan profesionalitas. “Kami telah berkomitmen dalam menjaga stabilitas keamanan demokrasi serta keamanan masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kepada masyarakat, mari kita bersama-sama dalam menjaga Kamtibmas di lingkungan masing-masing”. Tutupnya. eFHa.