Kabar Ngetren/Jakarta – Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menekankan perlunya penguatan sistem ketahanan dan keamanan maritim Indonesia melalui diplomasi maritim dan penguatan Alutsista TNI AL. Dalam pertemuan dengan Staf Khusus Panglima TNI, Mayjen (Mar) Oni Junianto, di Jakarta, Bambang Soesatyo menggarisbawahi prinsip Trinitas TNI AL yang mencakup peran militer, diplomasi, dan polisional. Kamis, 7/3.
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi maritim yang besar. Namun, tantangan seperti perompakan, penyelundupan, dan terorisme maritim mengiringi potensi tersebut. Oleh karena itu, Bambang Soesatyo menegaskan pentingnya memiliki sistem ketahanan dan keamanan maritim yang kuat untuk menjaga teritorial dan kedaulatan NKRI.
Dalam konteks ini, Bambang Soesatyo menyoroti peran kapal selam sebagai alat pertahanan yang efektif dalam menjaga keamanan laut di Indonesia. Kemampuannya untuk bergerak diam-diam dan menyerang dari bawah laut menjadikannya sebagai sarana deteren yang tinggi. Peran kapal selam, baik konvensional maupun nirawak, terbukti mampu menjaga stabilitas keamanan maritim nusantara.
Bambang Soesatyo juga mengingatkan agar TNI terus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan wilayah maritim NKRI. Selain itu, fungsi diplomasi kemaritiman juga dianggap penting sebagai cerminan wajah Indonesia di mata dunia.
Keberhasilan TNI AL dalam menyelenggarakan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 pada 4-8 Juni 2023 di Makassar patut diapresiasi. Latihan gabungan non-tempur di Selat Makassar ini, diikuti oleh Angkatan Laut dari 36 negara di dunia, telah memberikan dampak positif terhadap diplomasi maritim Indonesia dengan membangun trust building, memperkuat citra positif, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam kerjasama maritim global. eFHa.