Kabar Ngetren/Bojonegoro – Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto, bersama dengan sejumlah pejabat terkait, melakukan sidak pada Jumat, 15/3, untuk mengevaluasi dampak banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Sidak tersebut bertujuan untuk memastikan jumlah area rumah yang terdampak longsor serta mencari solusi alternatif demi kenyamanan dan keselamatan warga yang tinggal di wilayah tersebut.
Curah hujan tinggi di wilayah hulu Sungai Bengawan Solo selama sepekan terakhir telah menyebabkan meluapnya arus sungai, menyebabkan pemukiman warga dan area persawahan terendam di beberapa wilayah Kecamatan. Meskipun curah hujan telah menurun, gerusan air sungai Bengawan juga mengakibatkan terkikisnya tanah dan longsor di sejumlah rumah warga di sekitar bantaran sungai di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk.
Menurut Asmadi Usman, Kades Sranak, ada tiga rumah yang terdampak longsor, yakni milik keluarga Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran, yang semuanya berada di wilayah RT 01 dan RT 03 RW 01. Detailnya, rumah keluarga Sunarjo, yang berada di tepi sungai, mengalami longsor dengan dimensi panjang sekitar 20 meter dan kedalaman 15 meter.
Rumah keluarga Sahdi juga terkena longsor dengan tebing panjang sekitar 50 meter dan kedalaman 14 meter, sementara rumah keluarga Joko Umbaran, longsoran tebing sudah merambah hingga ke area dapur rumah. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, dan Pemerintah Desa Sranak telah menyediakan tanah untuk relokasi warga terdampak.
Dalam peninjauan tersebut, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menyatakan pentingnya keselamatan warga yang tinggal di tepi tebing Sungai Bengawan Solo, terutama saat musim hujan. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sedang mencari solusi untuk menghindari risiko longsor di masa mendatang dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk mempertimbangkan opsi relokasi bagi warga terdampak.
Adriyanto juga menghimbau warga agar tetap waspada saat hujan dan memastikan koordinasi dengan pihak terkait untuk menangani potensi longsor di wilayah bantaran sungai Bengawan Solo. Opsi relokasi sudah menjadi salah satu solusi yang dipertimbangkan, dan Pemerintah Desa Sranak telah menyiapkan lahan bagi warga yang bersedia pindah.
Setelah melakukan peninjauan, Pj Adriyanto juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada sejumlah keluarga terdampak sebagai langkah awal dalam penanggulangan dampak banjir dan longsor di wilayah tersebut. eFHa.