Scroll untuk baca artikel
NewsTrending

Penurunan Prevalensi Stunting di Sulbar Menjadi Sorotan Positif

41
×

Penurunan Prevalensi Stunting di Sulbar Menjadi Sorotan Positif

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Mamuju – Masalah stunting di Indonesia menjadi perhatian serius, dengan 15 provinsi yang melaporkan peningkatan prevalensi. Namun, di tengah tantangan ini, Sulawesi Barat (Sulbar) menonjol dengan berhasil menurunkan angka stunting dari 35.0 persen pada 2022 menjadi 30.03 persen pada 2023. Selasa, 19/3.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Provinsi Sulbar, Mustari Mula, penurunan sebesar 4,7 persen ini menempatkan Sulbar sebagai provinsi terbaik ketiga dalam upaya menurunkan angka stunting secara nasional. Nusa Tenggara Barat (NTB) berada di peringkat pertama dengan penurunan 8,1 persen, diikuti oleh Papua Barat dengan 5,2 persen.

Baca Juga  Telkom Indonesia Jalin Kerja Sama Strategis dengan F5 untuk Tingkatkan Layanan Keamanan Siber

Mustari, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian Statistik Pemerintah Provinsi Sulbar, menekankan pentingnya kelanjutan program-program yang telah dilaksanakan di bawah kepemimpinan Prof Zudan Arif Fakrulloh. Dia menyoroti program-program seperti mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjadi orang tua asuh anak stunting, intervensi 4+1 melalui satuan tugas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di setiap kecamatan, dan gerakan “ayo ke posyandu” yang harus terus digalakkan.

Baca Juga  IMI Siap Gelar World Rally Championship 2026 di Indonesia: Dorong Sport Tourism dan Ekonomi Nasional

Mustari juga mengingatkan akan arahan PJ Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh, untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antara kabupaten dan provinsi dalam menekan stunting di Sulbar. Dia berharap semua pihak terkait, dari tingkat desa hingga provinsi, dapat bersatu dalam upaya mengatasi stunting dengan kekompakan dan sinergi.

“Dengan kerja sama yang kuat dan sinergi yang baik, kami yakin masalah stunting ini dapat diselesaikan,” tegasnya. eFHa. 

Kabar Ngetren