Kabar Ngetren/Purbalingga – Masyarakat Dusun Kutabawa, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, menghadapi tantangan serius terkait pasokan air bersih, terutama saat musim kemarau tiba. Camat Karangreja, Supriyanti, mengungkapkan kekhawatiran ini kepada Bupati Purbalingga saat kegiatan Ashar Keliling di Masjid Nurul Iman, Desa Kutabawa, Rabu, 3/4.
“Dusun Kutabawa, ada 3 RT yang masih kekurangan sarana air bersih karena mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, ketika musim kemarau tiba, mereka terpaksa membeli air. Kami mohon kepada ibu bupati untuk segera mengatasi masalah ini,” ujar Camat Karangreja, Supriyanti.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, memberikan tanggapan terhadap keluhan masyarakat tersebut. Beliau mengungkapkan bahwa pada tahun 2019, infrastruktur Bantuan Gubernur (Bangub) berupa jaringan air bersih telah dibangun dan diresmikan oleh Gubernur di desa tersebut.
“Seharusnya Bangub dapat mengaliri 2 desa, yaitu Serang dan Kutabawa. Kami akan segera mengecek ada kendala apa, apakah ada kerusakan di mana, dan Insya Allah akan segera diperbaiki sehingga dalam waktu singkat warga Kutabawa dapat mengakses air bersih dengan mudah,” katanya.
Dalam konteks ini, Bupati juga meminta Bakeuda dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Dinrumkim) untuk merapatkan barisan dalam menyelesaikan masalah ini serta mencari solusi yang tepat.
Selain itu, Bupati juga menerima aspirasi untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Nurul Iman, Desa Kutabawa. Pembangunan masjid tersebut dimulai sejak tahun 2022, namun baru mencapai tahap 50% hingga saat ini.
“Pak Kabag Kesra akan berkoordinasi dengan takmir masjid untuk tidak hanya menyampaikan permohonan secara lisan, tetapi juga disusun dalam proposal. Insya Allah, di tahun 2024 ini, saya akan memberikan bantuan, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan masjid, menghidupkan masjid, dan mendapatkan keberkahan,” tambahnya.
Selama kunjungan ke Desa Kutabawa, rombongan Pemerintah Kabupaten Purbalingga tidak datang dengan tangan hampa. Beberapa bantuan diserahkan kepada masyarakat, antara lain: uang tunai belasan juta rupiah, genset, paket sembako, peralatan olahraga, peralatan pertanian, paket beras dan ikan lele, perlengkapan sekolah, pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita, kursi roda, serta takjil. eFHa.