Kabar Ngetren/Mamuju – Kolaborasi antara berbagai pihak di Provinsi Sulawesi Barat dalam upaya menurunkan angka stunting telah menunjukkan tren positif. Menurut Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI, drg Widwiono, kolaborasi tersebut telah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 4,7 poin pada tahun 2023.
Dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024, drg Widwiono memberikan apresiasi kepada Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, beserta seluruh stakeholder terkait atas dedikasi dan kerja keras dalam menurunkan angka stunting.
“Prestasi ini patut dibanggakan dalam upaya percepatan penanganan stunting di Sulbar. Saya yakin program Seleksi Dampingi dan Aksi (Sidak) telah memberikan dampak signifikan, terima kasih kepada Pj Gubernur karena penurunan stunting sangat berarti khususnya di Provinsi Sulbar,” ujar drg Widwiono. Jum’at, (26/4).
Meskipun angka stunting masih tinggi secara nasional, capaian Sulbar pada tahun 2023 menunjukkan kemajuan yang membanggakan. Upaya pemerintah Sulbar dalam menetapkan sasaran dan menjamin intervensi sesuai ketentuan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani masalah stunting.
Namun, drg Widwiono juga menyoroti dua indikator yang masih menjadi tantangan besar di Sulbar, yaitu TFR (Total Fertility Rate) dan prevalensi stunting yang masih berada dalam zona merah. Hal ini menunjukkan perlunya upaya yang lebih intensif dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat di provinsi tersebut.
Sumber: Rls, editor: eFHa.