Kabar Ngetren/Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menegaskan pentingnya optimalisasi Program Upland bagi para petani penerima di daerahnya. Selain memberikan manfaat langsung bagi petani, program ini juga bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan.
Dalam sebuah acara Silaturahmi dan Halal Bihalal di Kantor Kecamatan Kejobong pada Selasa (7/5), Bupati Pratiwi menekankan perlunya pendampingan yang intensif terhadap program Upland dan program ketahanan pangan yang dijalankan oleh desa.
Bupati menjelaskan bahwa tidak semua kabupaten dan kecamatan mendapatkan program ini dari Kementerian Pertanian RI. Di Purbalingga, program tersebut hanya ditujukan untuk kelompok tani di 22 desa Kecamatan Kejobong dan Pengadegan.
Pelaksanaan Program Upland di Purbalingga telah berlangsung sejak tahun 2021 hingga 2024 dengan total anggaran mencapai Rp 23 miliar. Mayoritas anggaran tersebut dialokasikan untuk pengembangan peternakan kambing dan perkebunan lada.
Bupati berharap bahwa program ini akan meningkatkan produktivitas kedua komoditas tersebut. Selain itu, ia juga mengajak desa-desa untuk mengalokasikan 20% Dana Desa (DD) untuk program ketahanan pangan dengan efektif.
Agus Slamet, Kepala BPP Kecamatan Kejobong, menyampaikan bahwa kegiatan Upland di wilayahnya secara teratur dimanfaatkan untuk budidaya kambing yang diintegrasikan dengan perkebunan lada. Meskipun tahun 2024 menjadi tahun terakhir alokasi dana dari pusat, mereka berkomitmen untuk terus mendampingi kelompok tani.
Hal ini dilakukan agar aset yang berasal dari bantuan pemerintah dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan guna meningkatkan daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Sumber: Gn/Prokompim, editor: eFHa.