Kabar Ngetren/Subulussalam – PT Sawit Panen Terus (SPT) tengah berusaha memperbaiki izin perkebunannya sambil menjalankan program rehabilitasi lingkungan di sepanjang DAS Perioritas Lae Shoraya, Hulu DAS Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Pernyataan ini disampaikan oleh Mhd Yasir Kahumas dari PT Sawit Panen Terus pada Rabu kemarin, (12/6).
“Kami hampir selesai dengan proses perbaikan dokumen izin, dan selain itu, kami juga akan melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan serta penaburan bibit ikan untuk mempertahankan ekosistem di DAS Perioritas Lae Shoraya, Subulussalam. Kami akan melibatkan tokoh masyarakat, LSM, dan Fast Respon Nusantara dalam kegiatan ini. Untuk penaburan benih ikan, kami akan didampingi langsung oleh Mukim dan tokoh pemuda di Kecamatan Sultan Daulat,” ujar Mhd Yasir.
Yasir juga menekankan pentingnya peran pemberdayaan masyarakat dan komunitas adat dalam menjaga lingkungan dan ekosistem di Subulussalam.
PT Sawit Panen Terus (SPT) juga merinci rencana penanaman pohon di Hulu DAS Prioritas, termasuk pohon MPTS seperti Mahoni (4.000 pohon), Suren (500 pohon), dan Ketapang Kencana (500 pohon), serta bibit tanaman hutan buah seperti Durian, Alpukat, Kemiri, dan lainnya dengan total 9.000 bibit.
Namun, tim investigasi dari Fast Respon Nusantara Subulussalam menemukan kasus ekspansi ilegal perluasan sawit yang diduga dilakukan oleh oknum perseorangan di area seluas 500 hektar, berdekatan dengan wilayah PT SPT dan menggunakan alat berat. Berdasarkan koordinat, lahan tersebut bukanlah milik PT SPT, yang menunjukkan kegiatan ilegal tersebut terjadi di Kecamatan Sultan Daulat.
Anton Tin dari LSM Suara Putra Aceh yang berbasis di Subulussalam menyatakan dukungan terhadap upaya rehabilitasi lahan dan reboisasi yang digagas oleh PT Sawit Panen Terus, serta siap untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
