Kabar Ngetren/Jakarta – Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menyoroti tantangan Indonesia dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Dalam sebuah seminar daring di Jakarta hari Sabtu, (15/6), ia menegaskan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif sebagai upaya mengatasi tantangan ini.
Salah satu langkah konkrit yang diambil Pemerintah adalah pembentukan Bank Tanah, sebuah badan khusus yang bertujuan untuk mengelola tanah dan memfasilitasi perencanaan, perolehan, pengadaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pendistribusian tanah. “Bank Tanah akan memastikan ketersediaan tanah untuk kepentingan umum, sosial, pembangunan, pemerataan ekonomi, dan reforma agraria,” ujar Bamsoet.
Menurut Bamsoet, Bank Tanah mirip dengan konsep Land Banking yang telah terbukti efektif dalam mendukung investasi melalui pengadaan tanah. Selain itu, Bank Tanah juga diharapkan memajukan reforma agraria dengan memodernisasi pelayanan pertanahan, termasuk dengan penerbitan sertifikat hak atas tanah secara elektronik.
“Sertifikat elektronik akan mengubah pola pikir masyarakat tentang digitalisasi dalam dokumentasi kepemilikan tanah. Ini membawa banyak manfaat seperti validitas dokumen yang terenkripsi, proses verifikasi digital yang mudah, dan kecepatan dalam pelacakan dokumen,” tambahnya.
Meskipun demikian, Bamsoet mengakui masih ada pandangan kontra terhadap kehadiran Bank Tanah. Persoalan utamanya meliputi tumpang tindihnya regulasi yang ada, kekurangan peraturan teknis yang detail, serta kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
“Dalam menanggapi tantangan ini, penting untuk memastikan bahwa Bank Tanah bukanlah sumber masalah baru, melainkan bagian dari solusi untuk masalah agraria yang ada. Sinergi yang baik diperlukan dalam pengelolaan agraria untuk mendukung kebutuhan dasar rakyat, perekonomian, dan investasi pembangunan,” pungkas Bamsoet.
Dengan demikian, Bank Tanah diharapkan tidak hanya menjadi instrumen untuk mengatasi tantangan global, tetapi juga untuk memajukan keadilan agraria dan meningkatkan iklim investasi di Indonesia ke depannya.