Kabar Ngetren/Jakarta – Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) 2024, yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), menghadirkan berbagai pemikiran strategis untuk memperkuat landasan informasi geospasial di Indonesia. Salah satu narasumber utama, Prof Zudan Arif Fakrulloh, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, mengemukakan pandangan krusialnya dalam sebuah talkshow yang berlangsung di Ballroom Hotel Kempenski, Jakarta, pada Kamis, (20/6).
Dalam presentasinya yang berjudul “Kebutuhan Penguatan Tata Kelola Informasi Geospasial di Daerah”, Prof Zudan memaparkan urgensi penggunaan data geospasial dalam berbagai konteks, termasuk penanganan pandemi Covid-19 dan pengelolaan investasi di daerah.
“Data geospasial sangat penting untuk pemetaan nasional. Misalnya, dalam penanganan Covid-19, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi zona-zona kritis. Hal ini juga berlaku dalam pengembangan infrastruktur dan pelayanan publik lainnya,” ungkap Prof Zudan, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Prof Zudan menyoroti kebutuhan akan data geospasial yang komprehensif untuk memfasilitasi perencanaan pembangunan yang terintegrasi dan efisien.
Dia juga menekankan pentingnya migrasi dari sistem alamat berbasis nama jalan menjadi titik koordinat untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya dan layanan publik.
“Sistem ini bukan hanya memudahkan investasi dan pengembangan pariwisata, tetapi juga mendukung ketentraman dan keteriban umum serta perlindungan masyarakat,” tambahnya.
Turut hadir dalam talkshow ini adalah Uke Mohammad Hussei dari Bappenas, Nunung Nuryartono dari Kemenko PMK, dan Belinda Arunareati Margono dari BIG, yang bersama-sama menggarisbawahi pentingnya implementasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan skala 1:5.000 di Pulau Sulawesi. RDTR ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan wilayah yang berkelanjutan di seluruh Indonesia, dengan fokus pada pengelolaan kawasan fungsional yang optimal.
Rakornas IG 2024 tidak hanya menjadi ajang untuk bertukar pandangan dan pengalaman, tetapi juga sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen Indonesia dalam memanfaatkan informasi geospasial sebagai fondasi menuju Indonesia Emas.