Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTeknologiTrending

Seminar Perpustakaan di FIBUSU: Teknologi AI Sebagai Tantangan dan Peluang bagi Pustakawan

153
×

Seminar Perpustakaan di FIBUSU: Teknologi AI Sebagai Tantangan dan Peluang bagi Pustakawan

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Medan – Ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (FIBUSU) pada Jum’at, (12/7), memenuhi Gedung Serbaguna Prof. H. T. Amin Ridwan, Ph.D., di Komplek Kampus USU, Medan. Kehadiran mereka untuk mengikuti Seminar Perpustakaan dengan tema “Artificial Intelligence (AI) Sebagai Teknologi Pengelolaan Pengetahuan Untuk Perpustakaan Masa Depan: Tantangan atau Ancaman Bagi Pustakawan”.

Seminar ini terselenggara berkat kerja sama antara Perpustakaan Setjen MPR dengan FIBUSU. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri oleh Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR, Anies Mayangsari Muninggar, S.Ip., M.E; Pustakawan Madya Perpustakaan MPR, Yusniar, S.H; Dekan FIBUSU Prof. Dr. Dra. T. Thyrhaya Zein, M.A; Wakil Dekan III FIBUSU, Mhd. Pujiono S.S., M.Hum., Ph.D; serta sejumlah pustakawan dan dosen FIBUSU lainnya.

Dalam sambutannya, Anies Mayangsari menekankan pentingnya peran perpustakaan sebagai jembatan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan meningkatkan akses informasi.

“Untuk lebih meningkatkan fungsi perpustakaan di masa depan, kami menggelar seminar ini di kampus tertua di Sumatera Utara,” ujarnya.

Anies juga menyoroti perlunya peningkatan sumber daya pustakawan dalam menyongsong masa depan yang dihadapkan pada teknologi AI.

“Masukan dari akademisi, pustakawan, dan pakar teknologi sangat kami harapkan untuk merespon tantangan dan ancaman yang ada,” tegasnya.

Menurut Anies, kehadiran teknologi AI dalam perpustakaan dapat menjadi peluang maupun tantangan.

“Hadirnya AI apakah perlu dihindari atau dihadapi? Bila menghadapi, apa yang perlu ditingkatkan di perpustakaan, baik kompetensi pustakawan maupun sarana dan prasarana yang ada,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FIBUSU, Prof. Thyrhaya Zein, mengungkapkan bahwa AI merupakan bidang ilmu yang memungkinkan komputer meniru pikiran manusia.

“Kemajuan zaman membuat manusia tidak bisa lepas dari AI. Teknologi AI justru membantu kita, tinggal bagaimana caranya menggunakannya,” tuturnya.

Thyrhaya menegaskan bahwa manusia harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi ini harus bisa dimanfaatkan untuk menganalisa data penelitian, menyusun laporan, dan membantu dalam pengelolaan perpustakaan.

“Belajar dan memahami AI adalah suatu keharusan bagi pustakawan dan mahasiswa,” tegasnya.

Seminar ini juga disertai dengan penandatanganan kerja sama antara FIBUSU dan Perpustakaan MPR. Dari kerja sama ini diharapkan memperluas jaringan akademisi dan kolaborasi penelitian serta pengembangan sumber daya yang profesional.

“Kerja sama ini untuk meningkatkan peran perpustakaan guna membuka akses yang lebih luas bagi civitas akademika dan masyarakat,” jelas Anies.

Anies juga mengundang civitas akademika FIBUSU untuk mendapatkan informasi data ataupun buku terkait Ketetapan MPR dan risalah di Perpustakaan MPR, baik secara langsung maupun melalui platform online perpus.mpr.go.id.

“Silahkan mengakses melalui aplikasi playstore MPR Digital Library atau di mprdigitallibrary.moco.co.id,” tambahnya.

Seminar ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama mahasiswa.

“Semangat belajar yang tinggi dan diiringi dengan minat baca mampu membuat langkah ke depan yang lebih sukses,” tegas Anies.

Acara ini menunjukkan betapa pentingnya adaptasi perpustakaan terhadap perkembangan teknologi, sekaligus membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat antara akademisi dan praktisi perpustakaan dalam memanfaatkan AI untuk pengelolaan pengetahuan masa depan.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.