Kabar Ngetren/Jakarta – Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Dosen Tetap Pascasarjana Ilmu Hukum di berbagai universitas ternama, Bambang Soesatyo, menekankan pentingnya kepemimpinan transformasional dalam upaya mencapai Indonesia sebagai negara kesejahteraan pada tahun 2045.
Dalam pernyataannya saat menjadi narasumber dalam penyusunan disertasi doktoral Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, Bamsoet menjelaskan bahwa kepemimpinan yang mampu menginspirasi pengikutnya untuk mengutamakan kepentingan bersama sangat vital dalam mengarahkan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Bamsoet, sektor ekonomi strategis yang perlu diperkuat meliputi manufaktur, industri berteknologi tinggi, dan pertanian. Sebagai negara agraris, sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian rakyat, mendukung ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, dan penanggulangan kemiskinan.
Bamsoet juga menyoroti pentingnya penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai kunci utama. Program makan bergizi gratis yang diusung oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto sangat relevan karena mendukung pembentukan SDM yang sehat dan siap berkontribusi dalam pembangunan.
“Program makan bergizi gratis juga dapat menghidupkan sektor pangan, sehingga orientasi industri ke depan tidak lagi hanya mengandalkan sumber daya alam tak terbarukan, melainkan juga sektor pangan sebagai kekuatan utama ekonomi bangsa. Ini akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045,” ujar Bamsoet.
Sebagai Ketua DPR RI ke-20, Bamsoet menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya pertanian yang melimpah, dengan luas daratan yang sebagian besar belum dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan lahan pertanian ini dapat meningkatkan produktivitas dan keberagaman komoditas.
Proyeksi bonus demografi pada 2045 dengan lebih dari 65% penduduk dalam usia produktif menjadi peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor pertanian. Tantangannya adalah memastikan generasi muda melihat sektor ini sebagai bidang yang menjanjikan.
Selain sektor pertanian, Bamsoet juga melihat potensi besar dalam ekonomi kreatif. Pada 2022, kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional mencapai Rp 1.280 triliun dan diproyeksikan terus meningkat. Pertumbuhan sektor ini didorong oleh keberagaman budaya dan kreativitas serta perkembangan teknologi digital.
“Industri kreatif di Indonesia, termasuk kuliner, fashion, kriya, dan sektor digital, diharapkan terus tumbuh dan menjadi salah satu pilar penting perekonomian Indonesia di masa depan,” pungkas Bamsoet.
Dengan berbagai potensi dan strategi yang ada, kepemimpinan transformasional dan penguatan sektor-sektor strategis akan menjadi kunci utama dalam membawa Indonesia menuju negara kesejahteraan pada 2045.