Kabar Ngetren/Gresik – Kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat umum. Di Indonesia, yang rawan bencana, penting bagi setiap individu untuk menyadari bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, Pemerintah dan berbagai pihak terkait harus aktif dalam melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. Kamis, (8/8).
Merespons kebutuhan ini, Kodim 0817/Gresik mengambil langkah proaktif dengan menyelenggarakan Program Pembinaan Masyarakat Tanggap Bencana Tahun Anggaran 2024 di wilayah teritorial mereka. Mengusung tema “Bakti TNI Tanggap Bencana”, kegiatan ini difokuskan pada upaya peningkatan kesadaran dan kesiapan masyarakat menghadapi bencana, terutama bahaya banjir yang sering melanda wilayah tersebut.
Pelaksanaan program ini didasarkan pada ketentuan umum yang mencakup penentuan waktu, tempat, subjek, objek, sasaran, tujuan, materi, organisasi, metode, serta mekanisme pelaksanaan. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Polres Gresik, Dinas BPBD Kabupaten Gresik, Satpol PP Kabupaten Gresik, Muspika Kebomas, komponen masyarakat, dan masyarakat umum.
Kegiatan pembinaan tanggap bencana ini diawali dengan pemberian materi teori di aula Makodim 0817/Gresik. Setelah itu, para peserta diajak untuk melakukan praktek langsung di lapangan yang bertempat di Telaga Ngipik, Gresik pada Kamis, (8/8).
Dandim 0817/Gresik, Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, S.Sos., dalam sambutannya menekankan pentingnya penanggulangan bencana yang melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Ia menjelaskan bahwa upaya penanggulangan bencana harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari tahap sebelum bencana, saat bencana, hingga pasca bencana. Hal ini memerlukan sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat agar penanggulangan bencana dapat berjalan efektif.
“Sinergitas dalam penanggulangan bencana alam harus terus ditingkatkan agar mampu mengurangi risiko bencana, mendeteksi kapan terjadinya bencana, serta melakukan upaya-upaya mitigasi bencana sedini mungkin. Tanpa adanya sinergi antara berbagai pihak terkait, penanggulangan bencana alam akan mengalami hambatan,” jelas Letkol Ahmad Saleh.
Dengan adanya program ini, Dandim 0817/Gresik berharap dapat mengoptimalkan sinergitas semua pihak dalam melakukan upaya penanggulangan bencana alam, terutama banjir, yang mungkin terjadi di wilayah Gresik. Kesiapsiagaan yang baik diharapkan mampu mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana.
Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan peserta tentang penanggulangan bencana tetapi juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempraktekkan keterampilan yang diperlukan dalam situasi darurat. Program ini diharapkan menjadi model untuk kegiatan serupa di daerah lain, guna membangun masyarakat yang lebih tanggap dan siap menghadapi berbagai jenis bencana.