Kabar Ngetren/Surabaya – Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur sedang mempersiapkan pembentukan ISNU Cabang Khusus di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, yang akan menjadi cabang khusus keenam di tingkat perguruan tinggi setelah beberapa cabang di universitas lain di Jawa Timur. Pembentukan cabang khusus di Unair ini dianggap strategis mengingat posisi Unair sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia dan dunia.
“Saat ini, kami sudah memiliki cabang khusus di Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Nurul Jadid (Unuja), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (Maliki), UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, dan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Untuk Surabaya, selain di UINSA, sebentar lagi akan ada cabang khusus di Unair dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),” kata Ketua PW ISNU Jatim, Prof. HM Mas’ud Said, di Surabaya, Jum’at, (9/8).
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh belasan perwakilan nahdliyyin dari Unair, termasuk dari kalangan guru besar, dekanat, dan program studi, Mas’ud Said menekankan bahwa potensi ISNU di Unair sangat besar. Ia menyebutkan bahwa Unair, sebagai salah satu universitas kebanggaan nasional, memiliki peringkat global dan menjadi pusat pendidikan yang sangat berpengaruh.
“Potensi ISNU di perguruan tinggi seperti Unair bisa ditarik dari lima sumber utama, yaitu Dewan Guru Besar atau ahli, pejabat struktural (rektorat, dekanat, dan program studi), tenaga kependidikan dan administrasi, alumni yang tersebar luas, serta mahasiswa atau santri yang ada di kampus,” ujar Mas’ud Said.
Ia berpesan kepada perwakilan nahdliyyin Unair yang siap membentuk ISNU Cabang Khusus Unair agar proses pembentukan dilakukan dengan menjunjung tinggi profesionalitas dan semangat kepedulian.
Dukungan penuh dari dosen dan akademisi Unair juga turut mendukung upaya ini. Dosen Ilmu Ekonomi Syariah FEB Unair, Dr. Fatin Fadhilah Hasib, S.E., M.Si, menyatakan harapannya agar ISNU Cabang Khusus Unair dapat segera terbentuk. “Minggu depan kami akan berkumpul lagi, in-Sya-Allah dalam satu bulan ke depan ISNU Cabang Khusus Unair akan terbentuk,” ujarnya optimis.
Senada dengan Fatin, Dr. Listiyono Santoso, S.S., M.Hum, yang merupakan dosen pada Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Unair, juga mengungkapkan komitmennya untuk mendukung pembentukan cabang khusus ini. Ia menambahkan bahwa ISNU Unair akan menyusun database keahlian untuk mendukung kebutuhan profesi yang mungkin dibutuhkan oleh NU Jatim maupun PBNU.
Dosen Biologi FST Unair, Dr. Salamun MKes, yang juga seorang senior di lingkungan akademisi Unair, menyatakan kesiapan untuk memberikan dukungan sesuai dengan pengalamannya. “Saya siap membantu ISNU Unair sebagai senior, apalagi saya akan segera pensiun. Saya juga berasal dari keluarga tokoh NU yang pernah terlibat dalam peralihan Unusa,” ungkapnya.
Dengan dukungan penuh dari berbagai elemen akademisi dan nahdliyyin di Unair, diharapkan ISNU Cabang Khusus Unair dapat segera terbentuk dan menjadi bagian penting dalam memperkuat peran dan kontribusi NU di lingkungan pendidikan tinggi di Jawa Timur.